Jeran diriku
hidup di atas kanvas
di antara beribu-ribu pasir
yang penuh dengan kaos
dunia mengiris kehidupanku
membawaku kepada pintu kesengsaraan
integral hari-hariku
hanyalah sebuah tanah hina
tapi
aku memandang
sebuah oase
di seberang sana
dimana terdapat instrumentalia
yang bisa membawaku
kepada sebuah
intermezo kehidupan
membawaku,
memberiku sayap
untuk terbang
menuju awan putih tinggi
bermain
diantara
indah warna
pealngi di langit
membiarkanku menari
di sekitar bunga
indah sang bakung
harum sang melati
tak ada satupun kertau
hanya ada kerlipan kerun
walau tetap
di atas kersik ini
17.10.09
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment