Mungkin,
bagi mereka aku hanya
setitik di antara besarnya malam
takakan berarti
jika kabut menutupiku
aku hanya
sebuah ciptaan
yang selalu ada disini
bersama yang lain
tapi satu hal
yang selalu ku lakukan
di atas sini,
melihat mereka semua
melihat mereka tersenyum,
melihat mereka tertawa,
melihat mereka menangis,
melihat mereka marah
aku mengetahui semua rahasia
aku mendengar cerita mereka
aku mengerti kisah cinta mereka
bahkan
ada beberapa dari mereka
menyebutku saksi di antara cinta
Tapi,
ini aku
aku
hanyalah
sebuah bintang
Friday, December 25, 2009
Monday, December 21, 2009
100 Buah Senar
Ku dengar
Getaran menyayat hati
Bermain di Hatiku
Melayangkan imajinasiku
Menyatu dalam sebuah sonata
Menghantarkan pada intermezo kehidupan
Alunan nada
Terangkai menjadi meodi indah
Apakah ini
yang ku impikan?
Suara megah itu?
Kemudian mereka
membawa ku kepada
suasana panggung malam
Dulu,
aku berdiri disana
memegang biolaku
jari-jariku menari-nari
Suara halus
bercampur dengan anarkis
membawa mereka
pada sebuah kenyataan
Aku dan mereka
merangkai nada indah
memberi kedamaian
Musik itu
adalah hidupku
nada-nada
adalah mimpiku
Ya, aku sadar
Inilah masa depanku
inilah masa lalukku
dan iniliah hariku
aku akan
bermain dengan indahnya,
bersama mereka,
bersama 100 buah senar
14.12.09
priskila hilary
(puisi yang ke-100)
Getaran menyayat hati
Bermain di Hatiku
Melayangkan imajinasiku
Menyatu dalam sebuah sonata
Menghantarkan pada intermezo kehidupan
Alunan nada
Terangkai menjadi meodi indah
Apakah ini
yang ku impikan?
Suara megah itu?
Kemudian mereka
membawa ku kepada
suasana panggung malam
Dulu,
aku berdiri disana
memegang biolaku
jari-jariku menari-nari
Suara halus
bercampur dengan anarkis
membawa mereka
pada sebuah kenyataan
Aku dan mereka
merangkai nada indah
memberi kedamaian
Musik itu
adalah hidupku
nada-nada
adalah mimpiku
Ya, aku sadar
Inilah masa depanku
inilah masa lalukku
dan iniliah hariku
aku akan
bermain dengan indahnya,
bersama mereka,
bersama 100 buah senar
14.12.09
priskila hilary
(puisi yang ke-100)
Tuesday, November 24, 2009
Never Ending Love
Never Ending Love I (Madeline's side)
"Ihh. Kamu tuh ya, aku tau yang lebih pinter dari kamu." "Duh Lin, aku selalu menang dari kamu!" Lagi - lagi aku berantem sama John. Tapi aku tetap senang, karena pada akhirnya kita juga bakal tersenyum dan tertawa bersama-sama.
Suatu hari guru kami bertanya, "Anak-anak, kalian mau jadi apa bila sudah besar nanti?"
"Dokter." , "Guru." , "Pilot." Sekarang tiba saatnya aku menjawab. Tanpa pikir panjang aku berkata, "pemusik.". Pertanyaan itu pun berlanjut hingga aku mendegar jawaban yang sama dengan ku, "Pemusik". ternyata suara yang sudah ku kenal, suara John. Sahabatku ternyata memiliki cita-cita yang sama denganku.
Serpihan-serpihan memori indah bermain di pikiranku. Mengingatkan ku akan kisah masa kecilku bersama sahabat tersayangku. Semuanya telah berubah sekarang. Aku dan John sudah bertumbuh menjadi remaja kini.
Aku masih bertahan dengan cita-cita ku. Tetapi, John tidak lagi. John terkena suatu penyakit yang membuatnya tak lagi dapat memainkan alat musiknya. Aku sedih, tapi tak tahu bagaimana perasaan John yang sebenarnya. Ia tampak bisa menerima semuanya. Satu yang pasti, ia tetap John, temanku yang tegar menerima segala masalah.
Tanpa kusadari rasa sayangku sebagai teman bertumbuh seiring dengan umurku. Aku rasa aku mencintainya. Apakah ini salah? Apakah aku boleh mencintainya? Apakah aku sahabat yang baik bila aku mencintainya? Aku merasa ragu dengan semua konsekuensi yang harus ku terima. Tapi akau tetap yakin akan satu hal. Bahwa aku mencintainya.
Aku tertawa menyadari perasaan ku sendiri. Dulu tiada hari tanpa perkelahian antara aku dan dia. Kami selalu mempertentangkan kehebatan kami masaing-masing. Tapi kami tetap saling mendukung satu sama lain untuk menjadi lebih baik. Akupun tak tahu dan tak mengerti mengapa perasaan ini bisa timbul. Dari musuh yang sebenanrnya sahabat, menjadi cinta? Apakah ini semua kenyataan atau hanya sepenggal mimpi? Tuhan, kalau perasaan ini nyata, bisakah Kau beri aku kesempatan untuk mencintainya sepenuh hatiku?
Bulan itu merupakan bulan valentine. Aku pun berpikir untuk memberikan John sesuatu.Maka akhirnya aku memutuskan untuk memberikannya sesuatu yang kubuat sendiri. Aku suka bintang, maka aku memutuskan untuk membuatkannya 100 bintang kecil yang kumasukkan ke dalam sebuah toples yang kuhias. Aku juga menuliskan 100 tentang dirinya di sebuah kertas dan ku masukkan juga ke dalam toples itu. Untuk membuat hadiah itu tidaklah mudah. Menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Tapi aku tak keberatan. Karena ini semua untuk John.
Semua pikiranku sepertinya salah. Karena John hanya menganggapku sebagai teman. Well, dia tidak berkata langsung padaku, tapi aku menarik kesimpulan sendiri dari sikapnya padaku.Tidak mudah menerima kenyataan ini. Mengapa kau tak bisa mencintaiku, John? Aku mencintai mu dan menerima segala keadaanmu. Aku akan selalu ada disisimu. Tapi mengapa? Aku hanya memandangnya lirih, hatiku bagai teriris.
Never Ending Love II (John's Side)
Gadis kecil yang berada di sebelah ku ini selalu membuatku tersenyum. Dia tak lain dan tak bukan adalah Madeline.Tapi aku lebih suka memanggilnya dengan panggilan Linny. Aku melalui banyak pengalam menarik dan bahagia dengannya. Aku senang mengenalnya. Terima kasih Tuhan, untuk sahabat ku ini.
Aku tak sadar bahwa kami telah bertumbuh bersama hingga suatu hari ia memberikan bintang padaku dan menyatakan perasaannya. Aku tertegun, tak percaya. Ku sangka ia hanya bercanda, kemudian setelah ia melihat muka tak percaya ku, ia akan menertawaiku. Tapi kali ini tidak. Aku tak tahu perasaan apa yang berkecamuk di dalam hatiku. Aku memutuskan untuk diam dan tak menjawabnya.
Saat liburan musim panas tiba, kami memutuskan untuk berlibur bersama di pantai. Kami tertawa, bermain, bergembira bersama-sama. Hari itu adalah hari yang sempurna. Hingga malam pun tiba. Aku tidak menemukan Linny dikamarnya. Aku panik mecarinya diseluruh kamar villa, dan tak ku temukan ia. Aku mulai merasakan ada guntur di hatiku dan darahku memompa otot-otot ku untuk segera berlari keluar, mencari Linny.
Ternyata ku temukan dirinya di tepi pantai, menatap lurus ke arah deburan ombak di bawah ribuan bintang. Aku duduk disebelah nya dan berkata, "Kemana aja sih kamu? Aku cari-cariin kemana-mana gak ada, taunya di luar. Bikin panik aja."
Tapi kemudian ia tersentak kaget dan mengusap wajahnya. Itu? Apa itu? Air mata? Linny menangis? Mengapa?
"Linny, ada apa? Kau menangis?" Ia berusaha mengatur nafasnya dan menggelengkan kepalanya. "Nggak. aku gak nangis. gak ada apa-apa kok." katanya gelagapan. Kamu bohong, Linny. Aku mengenalmu selama 16 tahun dan aku tahu kau sedih saat ini. Tapi ku putuskan utnuk tidak bertanya lagi. Karena ia tak akan memberitahuku apa yang membuat air matanya menetes. Aku pun memeluknya dan mendekapnya. Tuhan, aku rasa aku menyayanginya. Tapi.. aku lebih menyayanginya daripada sebelumnya--aku rasa aku mencintainya. Aku tak ingin lagi melihat ada air mata yang mengalir dipipinya. Aku hanya menginginkan senyuman di wajah manisnya.
Kami tak berkata-kata lagi. Kami hanya menatap ribuan bintang di atas kami dalah keheningan. Walaupun rak berbicara, aku merasakan sesuatu hal yang hangat. Menenangkan hatiku.
Tapi takdir menarikku kembali. Aku mempunyai penyakit yang tak bisa disembuhkan. Aku tahu Linny bisa menerima kadaanku apa adanya. Tapi tetap, aku tak ingin membuatnya sedih, cemas, dan malu karena adanya diriku di sisinya. Ataupun melihatnya menangis lagi saat aku tak ada disisinya untuk selamanya. Aku menyanyangimu Linny, aku cinta padamu. Tapi maafkan aku, aku tak bisa melihatmu sedih. Kau harus bahagia tanpa aku.
Bintang menjadi saksi dalam kisah cinta bisu mereka. Cinta mereka sangatlah besar. Tapi tetap saja, cinta mereka tidak akan pernah bisa bersatu. Tapi satu yang pasti, cinta mereka tidak akan berakhir sampai kapanpun. cinta mereka akan tetap abadi selama bintang masih bersinar di langit.
Priskila Hilary
22.11.09
"Ihh. Kamu tuh ya, aku tau yang lebih pinter dari kamu." "Duh Lin, aku selalu menang dari kamu!" Lagi - lagi aku berantem sama John. Tapi aku tetap senang, karena pada akhirnya kita juga bakal tersenyum dan tertawa bersama-sama.
Suatu hari guru kami bertanya, "Anak-anak, kalian mau jadi apa bila sudah besar nanti?"
"Dokter." , "Guru." , "Pilot." Sekarang tiba saatnya aku menjawab. Tanpa pikir panjang aku berkata, "pemusik.". Pertanyaan itu pun berlanjut hingga aku mendegar jawaban yang sama dengan ku, "Pemusik". ternyata suara yang sudah ku kenal, suara John. Sahabatku ternyata memiliki cita-cita yang sama denganku.
Serpihan-serpihan memori indah bermain di pikiranku. Mengingatkan ku akan kisah masa kecilku bersama sahabat tersayangku. Semuanya telah berubah sekarang. Aku dan John sudah bertumbuh menjadi remaja kini.
Aku masih bertahan dengan cita-cita ku. Tetapi, John tidak lagi. John terkena suatu penyakit yang membuatnya tak lagi dapat memainkan alat musiknya. Aku sedih, tapi tak tahu bagaimana perasaan John yang sebenarnya. Ia tampak bisa menerima semuanya. Satu yang pasti, ia tetap John, temanku yang tegar menerima segala masalah.
Tanpa kusadari rasa sayangku sebagai teman bertumbuh seiring dengan umurku. Aku rasa aku mencintainya. Apakah ini salah? Apakah aku boleh mencintainya? Apakah aku sahabat yang baik bila aku mencintainya? Aku merasa ragu dengan semua konsekuensi yang harus ku terima. Tapi akau tetap yakin akan satu hal. Bahwa aku mencintainya.
Aku tertawa menyadari perasaan ku sendiri. Dulu tiada hari tanpa perkelahian antara aku dan dia. Kami selalu mempertentangkan kehebatan kami masaing-masing. Tapi kami tetap saling mendukung satu sama lain untuk menjadi lebih baik. Akupun tak tahu dan tak mengerti mengapa perasaan ini bisa timbul. Dari musuh yang sebenanrnya sahabat, menjadi cinta? Apakah ini semua kenyataan atau hanya sepenggal mimpi? Tuhan, kalau perasaan ini nyata, bisakah Kau beri aku kesempatan untuk mencintainya sepenuh hatiku?
Bulan itu merupakan bulan valentine. Aku pun berpikir untuk memberikan John sesuatu.Maka akhirnya aku memutuskan untuk memberikannya sesuatu yang kubuat sendiri. Aku suka bintang, maka aku memutuskan untuk membuatkannya 100 bintang kecil yang kumasukkan ke dalam sebuah toples yang kuhias. Aku juga menuliskan 100 tentang dirinya di sebuah kertas dan ku masukkan juga ke dalam toples itu. Untuk membuat hadiah itu tidaklah mudah. Menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Tapi aku tak keberatan. Karena ini semua untuk John.
Semua pikiranku sepertinya salah. Karena John hanya menganggapku sebagai teman. Well, dia tidak berkata langsung padaku, tapi aku menarik kesimpulan sendiri dari sikapnya padaku.Tidak mudah menerima kenyataan ini. Mengapa kau tak bisa mencintaiku, John? Aku mencintai mu dan menerima segala keadaanmu. Aku akan selalu ada disisimu. Tapi mengapa? Aku hanya memandangnya lirih, hatiku bagai teriris.
Never Ending Love II (John's Side)
Gadis kecil yang berada di sebelah ku ini selalu membuatku tersenyum. Dia tak lain dan tak bukan adalah Madeline.Tapi aku lebih suka memanggilnya dengan panggilan Linny. Aku melalui banyak pengalam menarik dan bahagia dengannya. Aku senang mengenalnya. Terima kasih Tuhan, untuk sahabat ku ini.
Aku tak sadar bahwa kami telah bertumbuh bersama hingga suatu hari ia memberikan bintang padaku dan menyatakan perasaannya. Aku tertegun, tak percaya. Ku sangka ia hanya bercanda, kemudian setelah ia melihat muka tak percaya ku, ia akan menertawaiku. Tapi kali ini tidak. Aku tak tahu perasaan apa yang berkecamuk di dalam hatiku. Aku memutuskan untuk diam dan tak menjawabnya.
Saat liburan musim panas tiba, kami memutuskan untuk berlibur bersama di pantai. Kami tertawa, bermain, bergembira bersama-sama. Hari itu adalah hari yang sempurna. Hingga malam pun tiba. Aku tidak menemukan Linny dikamarnya. Aku panik mecarinya diseluruh kamar villa, dan tak ku temukan ia. Aku mulai merasakan ada guntur di hatiku dan darahku memompa otot-otot ku untuk segera berlari keluar, mencari Linny.
Ternyata ku temukan dirinya di tepi pantai, menatap lurus ke arah deburan ombak di bawah ribuan bintang. Aku duduk disebelah nya dan berkata, "Kemana aja sih kamu? Aku cari-cariin kemana-mana gak ada, taunya di luar. Bikin panik aja."
Tapi kemudian ia tersentak kaget dan mengusap wajahnya. Itu? Apa itu? Air mata? Linny menangis? Mengapa?
"Linny, ada apa? Kau menangis?" Ia berusaha mengatur nafasnya dan menggelengkan kepalanya. "Nggak. aku gak nangis. gak ada apa-apa kok." katanya gelagapan. Kamu bohong, Linny. Aku mengenalmu selama 16 tahun dan aku tahu kau sedih saat ini. Tapi ku putuskan utnuk tidak bertanya lagi. Karena ia tak akan memberitahuku apa yang membuat air matanya menetes. Aku pun memeluknya dan mendekapnya. Tuhan, aku rasa aku menyayanginya. Tapi.. aku lebih menyayanginya daripada sebelumnya--aku rasa aku mencintainya. Aku tak ingin lagi melihat ada air mata yang mengalir dipipinya. Aku hanya menginginkan senyuman di wajah manisnya.
Kami tak berkata-kata lagi. Kami hanya menatap ribuan bintang di atas kami dalah keheningan. Walaupun rak berbicara, aku merasakan sesuatu hal yang hangat. Menenangkan hatiku.
Tapi takdir menarikku kembali. Aku mempunyai penyakit yang tak bisa disembuhkan. Aku tahu Linny bisa menerima kadaanku apa adanya. Tapi tetap, aku tak ingin membuatnya sedih, cemas, dan malu karena adanya diriku di sisinya. Ataupun melihatnya menangis lagi saat aku tak ada disisinya untuk selamanya. Aku menyanyangimu Linny, aku cinta padamu. Tapi maafkan aku, aku tak bisa melihatmu sedih. Kau harus bahagia tanpa aku.
Bintang menjadi saksi dalam kisah cinta bisu mereka. Cinta mereka sangatlah besar. Tapi tetap saja, cinta mereka tidak akan pernah bisa bersatu. Tapi satu yang pasti, cinta mereka tidak akan berakhir sampai kapanpun. cinta mereka akan tetap abadi selama bintang masih bersinar di langit.
Priskila Hilary
22.11.09
Thursday, November 19, 2009
Surat Terakhir
Aku tersenyum, memeluk erat boneka ku. Tak sabar melihat ibuku di dalam. Tapi aku binggung, mengapa ayah terlihat begitu cemas?
Kehadirannya dalam hidup kami bagai sebuah pelangi yang memberi banyak warna. Derap kaki kecil, tangisan dan rengekan, teriakan antusiasme nya selalu memenuhi rumah. Aku bangga padanya, aku sayang padanya. Teman baikku, sahabat hidupku. Dia adalah adikku seorang, Marilyn.
Aku ingat saat-saat kami berjalan menyusuri pasir pantai yang terasa lembab. Kami merasakan terpaan angin memainkan rambut kami. Kami tertawa, kami berlari. Saat itu aku sadar, senyum di wajahnya, itu yang terpenting bagiku.
Suatu malam ia datang padaku. Ia menangis tersedu-sedu. Aku binggung. Apa yang telah terjadi pada adikku? Ternyata seorang bocah lelaku telah menorehkan luka di hatinya. Ia tak berhenti menangis dan berkata padaku bahw ia tak akan lagi mencintai seorangpun. Aku hanya tersenyum dan memeluknya. "Marilyn, jangan kamu berkata seperti itu. Suatu hari nanti kau pasti mengerti apa arti mencintai dan dicintai." Ia kemudian terlelap setelah tenaganya terkuras habis untuk menangis.
Ia bertumbuh makin dewasa dan ia telah menduduki bangku SMP kini. Ia tertawa begitu bahagia dan datang ke dalam kamarku. Ia baru saja terpilih menjadi ketua osis di sekolahnya. Ternyata kerja keras kami tadi malam membuahkan hasil yang sangat besar. Walau kami harus tidur jam 1 pagi untuk mempersiapkan pemilihan ketua osis hari inim aku tidak menyesal. Aku bangga padanya.
Suatu hari semua perasaan di hatiku berubah, semua kehidupan kami tidak lagi sama. Aku menemukan dirinya tergeletak di lantai kamarnya. Aku berteriak, memanggil ibu. Ia pun dilarikan ke reumah sakit. Aku dan ibu tidak kunjung tenang, hati kami resah menunggu sang dokter. Saat dokter itu keluar dan memberi tahu keadaan Marilyn, saat itu juga ayahku datang. "Sepertinya kuta harus melakukan pemeriksaaan lebih lanjut. Karena penyakit ini sepertinya bukan penyakit biasa." ujar sang dokter. Adikku pun diperiksa lebih lanjut dengan alat-alat yang menempel di tubuhnya. Hatikku terasa teriris melihat adikku terbaring tidak berdaya.
Ia koma selama seminggu. Aku sangat merindukan tawa cerianya.Aku ingin bercanda lagi dengannya. Kapankah ia sadar? Kapan ia bisa tersenyum lagi? Semua pertanyaan berkecamuk di pikiranku, menghancurkan hatiku!
Ternyata setelah semua hasil pemeriksaan keluar, kami baru tahu setelah 13 tahun bahwa ia mengalami kelainan di jantungnya. Dokter berkata." Alat yang dipasang di tubuhnya kini adalah penopang hidup Marilyn. Jika alat ini di lepas, ia tak akan lagi bertahan di dunia ini, tetapi jika tidak dicabut, ia akan tetapi terbaring koma selama alat ini ada ditubuhnya. Semua keputusan ada di tangan bapak dan ibu."
Aku tak lagi bisa menahan air mataku. Pupuslah harapanku untuk melihatnya tertawa lagi.
Ayah dan ibu mengambil keputusan dengan sangat berat hati, mereka akan mencabut alat itu dari tubuh adikku. Hari ini adalah hari terakhir bagiku untuk melihatnya. Hari ini alat itu akan dicabut. Aku berdiri di sebelahnya, memegang tangannya, memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Tiba-tiba aku merasakan genggaman di tanganku dan kemudian terlepas.
Ia telah pergi...
Dua minggu setelah kepergiannya, kami membereskan kamarnya. Aku menemukan secarik surat dalam kotak kenangannya yang berwarna biru. Aku melihat sebuah nama Michaela di atas kertas tersebut. Itu adalah namaku. Aku membuka surat itu dan aku tak kuasa untuk berhenti dan menahan air mataku.
"Kakak, mungkin saat kau membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi disebelahmu. Tapi aku ingin kakak tahu bahwa ini adalah yang terbaik. Aku sayang kakak, sampai kapanpun juga. Terima kasih atas segalanya. Terima kasih atas perhatian, kasih sayang, dan semua yang telah kakak berikan padaku. Anugrah terbesar di dalam hidup ku adalah memiliki kakak seperti mu. Kau adalah kakak terbaik di dunia. Kakak harus berjanji padaku, kakak boleh melupakanku, tapi kakak tidak boleh menangis lagi karena ku,. Kakak janji ya, jangan sedih lagi. Sekali lahi, aku sayang kakak. Selamat tinggal, kak. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik bagimu.
Dari adikmu yang selalu menyusahkanmu,
Marilyn."
Aku tak mampu mengeluarkan kata sepatah kata pun. Aku janji padamu, Marilyn. Aku akan bahagia untukmu. Kau juga adalah adik terbaik di dunia. Aku sayang padamu, adikku.
27.10.09
c by: p.hilary
Kehadirannya dalam hidup kami bagai sebuah pelangi yang memberi banyak warna. Derap kaki kecil, tangisan dan rengekan, teriakan antusiasme nya selalu memenuhi rumah. Aku bangga padanya, aku sayang padanya. Teman baikku, sahabat hidupku. Dia adalah adikku seorang, Marilyn.
Aku ingat saat-saat kami berjalan menyusuri pasir pantai yang terasa lembab. Kami merasakan terpaan angin memainkan rambut kami. Kami tertawa, kami berlari. Saat itu aku sadar, senyum di wajahnya, itu yang terpenting bagiku.
Suatu malam ia datang padaku. Ia menangis tersedu-sedu. Aku binggung. Apa yang telah terjadi pada adikku? Ternyata seorang bocah lelaku telah menorehkan luka di hatinya. Ia tak berhenti menangis dan berkata padaku bahw ia tak akan lagi mencintai seorangpun. Aku hanya tersenyum dan memeluknya. "Marilyn, jangan kamu berkata seperti itu. Suatu hari nanti kau pasti mengerti apa arti mencintai dan dicintai." Ia kemudian terlelap setelah tenaganya terkuras habis untuk menangis.
Ia bertumbuh makin dewasa dan ia telah menduduki bangku SMP kini. Ia tertawa begitu bahagia dan datang ke dalam kamarku. Ia baru saja terpilih menjadi ketua osis di sekolahnya. Ternyata kerja keras kami tadi malam membuahkan hasil yang sangat besar. Walau kami harus tidur jam 1 pagi untuk mempersiapkan pemilihan ketua osis hari inim aku tidak menyesal. Aku bangga padanya.
Suatu hari semua perasaan di hatiku berubah, semua kehidupan kami tidak lagi sama. Aku menemukan dirinya tergeletak di lantai kamarnya. Aku berteriak, memanggil ibu. Ia pun dilarikan ke reumah sakit. Aku dan ibu tidak kunjung tenang, hati kami resah menunggu sang dokter. Saat dokter itu keluar dan memberi tahu keadaan Marilyn, saat itu juga ayahku datang. "Sepertinya kuta harus melakukan pemeriksaaan lebih lanjut. Karena penyakit ini sepertinya bukan penyakit biasa." ujar sang dokter. Adikku pun diperiksa lebih lanjut dengan alat-alat yang menempel di tubuhnya. Hatikku terasa teriris melihat adikku terbaring tidak berdaya.
Ia koma selama seminggu. Aku sangat merindukan tawa cerianya.Aku ingin bercanda lagi dengannya. Kapankah ia sadar? Kapan ia bisa tersenyum lagi? Semua pertanyaan berkecamuk di pikiranku, menghancurkan hatiku!
Ternyata setelah semua hasil pemeriksaan keluar, kami baru tahu setelah 13 tahun bahwa ia mengalami kelainan di jantungnya. Dokter berkata." Alat yang dipasang di tubuhnya kini adalah penopang hidup Marilyn. Jika alat ini di lepas, ia tak akan lagi bertahan di dunia ini, tetapi jika tidak dicabut, ia akan tetapi terbaring koma selama alat ini ada ditubuhnya. Semua keputusan ada di tangan bapak dan ibu."
Aku tak lagi bisa menahan air mataku. Pupuslah harapanku untuk melihatnya tertawa lagi.
Ayah dan ibu mengambil keputusan dengan sangat berat hati, mereka akan mencabut alat itu dari tubuh adikku. Hari ini adalah hari terakhir bagiku untuk melihatnya. Hari ini alat itu akan dicabut. Aku berdiri di sebelahnya, memegang tangannya, memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Tiba-tiba aku merasakan genggaman di tanganku dan kemudian terlepas.
Ia telah pergi...
Dua minggu setelah kepergiannya, kami membereskan kamarnya. Aku menemukan secarik surat dalam kotak kenangannya yang berwarna biru. Aku melihat sebuah nama Michaela di atas kertas tersebut. Itu adalah namaku. Aku membuka surat itu dan aku tak kuasa untuk berhenti dan menahan air mataku.
"Kakak, mungkin saat kau membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi disebelahmu. Tapi aku ingin kakak tahu bahwa ini adalah yang terbaik. Aku sayang kakak, sampai kapanpun juga. Terima kasih atas segalanya. Terima kasih atas perhatian, kasih sayang, dan semua yang telah kakak berikan padaku. Anugrah terbesar di dalam hidup ku adalah memiliki kakak seperti mu. Kau adalah kakak terbaik di dunia. Kakak harus berjanji padaku, kakak boleh melupakanku, tapi kakak tidak boleh menangis lagi karena ku,. Kakak janji ya, jangan sedih lagi. Sekali lahi, aku sayang kakak. Selamat tinggal, kak. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik bagimu.
Dari adikmu yang selalu menyusahkanmu,
Marilyn."
Aku tak mampu mengeluarkan kata sepatah kata pun. Aku janji padamu, Marilyn. Aku akan bahagia untukmu. Kau juga adalah adik terbaik di dunia. Aku sayang padamu, adikku.
27.10.09
c by: p.hilary
Friday, November 13, 2009
Arti Dirimu
Aku terbangun di pagi hari
Menatap indahnya dunia ini
memandang semuanya berseri
seperti perasaan ku di hati
semuanya tampak baru
dan tak lagi sama bagiku
sejak adanya dirimu
mewarnai hari-hariku
kau bagaikan bintang di langit malam ku
deruan ombak yang menderu
pelangi setelah badai berlalu
beri kesejukan bagai sang bayu
kau beriku semangat baru
mengindahkan hariku
semua yang ada padamu
sangat berarti bagiku
apa yan gku mengerti tentang cinta?
aku hanya anak kecil yang berlara
aku tak tahu semuanya
andai ku mengerti isi dunia
tapi satu yang kutahu pasti
rasa di dalam diri ini
akalah rasa cinta yang murni
hanya untuk dia seorang diri
Menatap indahnya dunia ini
memandang semuanya berseri
seperti perasaan ku di hati
semuanya tampak baru
dan tak lagi sama bagiku
sejak adanya dirimu
mewarnai hari-hariku
kau bagaikan bintang di langit malam ku
deruan ombak yang menderu
pelangi setelah badai berlalu
beri kesejukan bagai sang bayu
kau beriku semangat baru
mengindahkan hariku
semua yang ada padamu
sangat berarti bagiku
apa yan gku mengerti tentang cinta?
aku hanya anak kecil yang berlara
aku tak tahu semuanya
andai ku mengerti isi dunia
tapi satu yang kutahu pasti
rasa di dalam diri ini
akalah rasa cinta yang murni
hanya untuk dia seorang diri
Arti Dirimu
Aku terbangun di pagi hari
Menatap indahnya dunia ini
memandang semuanya berseri
seperti perasaan ku di hati
semuanya tampak baru
dan tak lagi sama bagiku
sejak adanya dirimu
mewarnai hari-hariku
kau bagaikan bintang di langit malam ku
deruan ombak yang menderu
pelangi setelah badai berlalu
beri kesejukan bagai sang bayu
kau beriku semangat baru
mengindahkan hariku
semua yang ada padamu
sangat berarti bagiku
apa yan gku mengerti tentang cinta?
aku hanya anak kecil yang berlara
aku tak tahu semuanya
andai ku mengerti isi dunia
tapi satu yang kutahu pasti
rasa di dalam diri ini
akalah rasa cinta yang murni
hanya untuk dia seorang diri
Menatap indahnya dunia ini
memandang semuanya berseri
seperti perasaan ku di hati
semuanya tampak baru
dan tak lagi sama bagiku
sejak adanya dirimu
mewarnai hari-hariku
kau bagaikan bintang di langit malam ku
deruan ombak yang menderu
pelangi setelah badai berlalu
beri kesejukan bagai sang bayu
kau beriku semangat baru
mengindahkan hariku
semua yang ada padamu
sangat berarti bagiku
apa yan gku mengerti tentang cinta?
aku hanya anak kecil yang berlara
aku tak tahu semuanya
andai ku mengerti isi dunia
tapi satu yang kutahu pasti
rasa di dalam diri ini
akalah rasa cinta yang murni
hanya untuk dia seorang diri
Animo
Ia berdiri
membawa dopis
tanpa merasa cungap
ia telah tercelus ribuan kali
tapi ia tidak bercelih
walau hidup telah di hujung
tapi telah beku hatinya
seperti jalad
hawa sejuk
yang membekukan air
begitu pula jatinya
bagai jauhar
yang tak bisa dihancurkan
oleh sebuah jelagra
demi seorang kinasih
ia mengimpalkan dirinya
dalam sebuah realita
yang tak bisa diukur dengan kilan
sebuah animo
yang tak ada habisnya
membawa meriam
demi menuju mercu
membawa dopis
tanpa merasa cungap
ia telah tercelus ribuan kali
tapi ia tidak bercelih
walau hidup telah di hujung
tapi telah beku hatinya
seperti jalad
hawa sejuk
yang membekukan air
begitu pula jatinya
bagai jauhar
yang tak bisa dihancurkan
oleh sebuah jelagra
demi seorang kinasih
ia mengimpalkan dirinya
dalam sebuah realita
yang tak bisa diukur dengan kilan
sebuah animo
yang tak ada habisnya
membawa meriam
demi menuju mercu
Sebuah Jerat
Puisi ini
Hanyalah cerminan sebuah mimpi
yang dilengkapi
air mata di pipi
tiada yang sempurna
di bawah bulan purnama
semuanya akan sirna
lenyap, angin membawa
satupun tak ada
yang berbicara
semua terdiam
dalam gelapnya malam
keheningan menjalar
membuat sang pelita kehilangan arah
mencari, menjerat
taka ada yang berkutik
hanya ada kata andai
di ambang-ambang badai
tidaklah mudah semua ini
untuk dilewati
arti itupun
kehilangan dirinya
dalam sebuah memori
yang tak berakhir
untaian sara
dalam hati bagai terperangkap dalam suara
akan tangisan ini
hanya disinilah
tempatku bernaung
tak ada lagi yang lain
musnah terbawa api
Hanyalah cerminan sebuah mimpi
yang dilengkapi
air mata di pipi
tiada yang sempurna
di bawah bulan purnama
semuanya akan sirna
lenyap, angin membawa
satupun tak ada
yang berbicara
semua terdiam
dalam gelapnya malam
keheningan menjalar
membuat sang pelita kehilangan arah
mencari, menjerat
taka ada yang berkutik
hanya ada kata andai
di ambang-ambang badai
tidaklah mudah semua ini
untuk dilewati
arti itupun
kehilangan dirinya
dalam sebuah memori
yang tak berakhir
untaian sara
dalam hati bagai terperangkap dalam suara
akan tangisan ini
hanya disinilah
tempatku bernaung
tak ada lagi yang lain
musnah terbawa api
Your Happines
Stars
always think of the moon
Stars
will not leave the moon alone
Clouds
always stay above
To accompany
the blue sky
That's what
I always do for you
I care
And do my best
but still
it's not my destiny
to be your happines
the one who can
make you smile
your laugh
then means
my tears
your love
is a pain now
it's all fake
and only my dream
a dream
that never gonna happen
a wish
that has a broken self
but, i realize
even i have to cry
i will do it
just to make you smile
at least
i'm not
a person
who can't make you laugh
i know
i can prove myself
i can be your happines
with all my tears and my pain
always think of the moon
Stars
will not leave the moon alone
Clouds
always stay above
To accompany
the blue sky
That's what
I always do for you
I care
And do my best
but still
it's not my destiny
to be your happines
the one who can
make you smile
your laugh
then means
my tears
your love
is a pain now
it's all fake
and only my dream
a dream
that never gonna happen
a wish
that has a broken self
but, i realize
even i have to cry
i will do it
just to make you smile
at least
i'm not
a person
who can't make you laugh
i know
i can prove myself
i can be your happines
with all my tears and my pain
Sebuah kisah
Ku lukiskan sebuah kisah
tentang memori indah
yang terkunci dalam peti harta karunku
Andai saja
aku dapat memutar balik waktu
dimana sepasang insan
memandang cahaya rembulan
ditemani ribuan bintang
aku akan melakukan apapun
untuk kembali melihat
dua pasang jejak kaki di pasir
sambil memandang teduh
sang fajar berisirahat
namun,
semua itu telah membusuk
dirimu hanya tinggal sebuah siluet
di remang pagi
suaramu hanya tinggal angin berlalu
Aku sangat ingin
menghindari kenyataan
akan lebih baik jika aku
tak pernah mengenalmu
karena kau lah senyumku
kau lah hari-hariku
kau lah hidupku
kau lah kenangan terindahku
tentang memori indah
yang terkunci dalam peti harta karunku
Andai saja
aku dapat memutar balik waktu
dimana sepasang insan
memandang cahaya rembulan
ditemani ribuan bintang
aku akan melakukan apapun
untuk kembali melihat
dua pasang jejak kaki di pasir
sambil memandang teduh
sang fajar berisirahat
namun,
semua itu telah membusuk
dirimu hanya tinggal sebuah siluet
di remang pagi
suaramu hanya tinggal angin berlalu
Aku sangat ingin
menghindari kenyataan
akan lebih baik jika aku
tak pernah mengenalmu
karena kau lah senyumku
kau lah hari-hariku
kau lah hidupku
kau lah kenangan terindahku
Saturday, October 17, 2009
A Prince of All Warriors
He's standing
in front of a hundred soldiers
with his sword
in his hand
everyone's scared
but not him
there's no fear
in his life
he's facing the sun
with his courage
his strength
is more than the mountains
even the storm
can't stop him
the fire
can't make him cry
no one
can defeat him
no one feel doubt
of his brave
for a victory
his power
than make him known
as the Mighty
and as the Prince of All Warriors
in front of a hundred soldiers
with his sword
in his hand
everyone's scared
but not him
there's no fear
in his life
he's facing the sun
with his courage
his strength
is more than the mountains
even the storm
can't stop him
the fire
can't make him cry
no one
can defeat him
no one feel doubt
of his brave
for a victory
his power
than make him known
as the Mighty
and as the Prince of All Warriors
Friday, October 9, 2009
The Wave of Life
There were
Many vain day
That i have walked
And passed
Thousand of
Happy vale
Were nothing
For me
Even the light
That look
So vivid
In my eyes
Mean nothing
When i looked back
And remember
My past
The void of my heart
Were visible
And the light
Has overcasted
Many times
That i spend
To look at my life
And sobbing
Then i realize
That i came
From ashes
And i will come back to
Then i lost my mind
And walked across the avenue
And decided
To forget about my backdrop
I want
To take a bow
And shoot
My archery to my future
Many vain day
That i have walked
And passed
Thousand of
Happy vale
Were nothing
For me
Even the light
That look
So vivid
In my eyes
Mean nothing
When i looked back
And remember
My past
The void of my heart
Were visible
And the light
Has overcasted
Many times
That i spend
To look at my life
And sobbing
Then i realize
That i came
From ashes
And i will come back to
Then i lost my mind
And walked across the avenue
And decided
To forget about my backdrop
I want
To take a bow
And shoot
My archery to my future
Temani Aku Saat Malam Saja
Aku tak suka perasaan ini
Selalu menemaniku
Tak cukupkah waktu semalam?
Tak kah kau mau meninggalkanku?
Tolong,
Aku ingin punya khdupan
Aku ingin menjalani hari-hariku
Pergi daripadaku sejenak, ku mohon
Aku tahu
Kau adalah bagian dari diriku
Tapi kau malah merusak hari-hariku
Aku ingin bertahan
Mengingat semuanya
Dirimu yg hadir
Hanya membuatku lemas
Aku menjadi
Tidak berdaya
Tidak bersemangat
Menempuh jalan di depanku
Dengan adanya dirimu
Disampingku, menemaniku
Hanya menambah beban di hatiku
Malam sudah berlalu!
Kita akan bertemu lagi nanti malam!
Jadi kuharap
Kau mau mendengarkanku
Tolong sekali lagi
Tinggalkan aku sendiri
Pergilah,
Rasa kantuk!!
Selalu menemaniku
Tak cukupkah waktu semalam?
Tak kah kau mau meninggalkanku?
Tolong,
Aku ingin punya khdupan
Aku ingin menjalani hari-hariku
Pergi daripadaku sejenak, ku mohon
Aku tahu
Kau adalah bagian dari diriku
Tapi kau malah merusak hari-hariku
Aku ingin bertahan
Mengingat semuanya
Dirimu yg hadir
Hanya membuatku lemas
Aku menjadi
Tidak berdaya
Tidak bersemangat
Menempuh jalan di depanku
Dengan adanya dirimu
Disampingku, menemaniku
Hanya menambah beban di hatiku
Malam sudah berlalu!
Kita akan bertemu lagi nanti malam!
Jadi kuharap
Kau mau mendengarkanku
Tolong sekali lagi
Tinggalkan aku sendiri
Pergilah,
Rasa kantuk!!
just a simple word for all of my friends that maybe it's not enough to tell all my feelings Share
Friend
is just a one word with 5 alphabets
but all of you is the important thing in my life
it's a blessing to know all of you
When I had a problem
I thought
maybe it would be better if I never existed in the world
or knew the people
but when you cherished me
it made me realized
that i had to be thankful
that i had ever existed in this life
to know all of you
we studied together
we played together
we walked together in our journey
we passed the test together
we cheated together
we ate our lunch together
we did our project together
and many other experiences
so,
i just wanna you to know
how meaningful you to me
how great the past that we've passed together
all the moment
will stay in my heart
thanks for being my friend
thanks for make me happy
thanks for make me laugh
thanks for make me smile
thanks for make me cry
thanks for make me tough
thanks for make me believe myself that I'm needed
thanks for make my life colorful
thanks for look me like my own self
thanks for forgiving all my mistakes
thanks for the days we spent together
thanks for everything
is just a one word with 5 alphabets
but all of you is the important thing in my life
it's a blessing to know all of you
When I had a problem
I thought
maybe it would be better if I never existed in the world
or knew the people
but when you cherished me
it made me realized
that i had to be thankful
that i had ever existed in this life
to know all of you
we studied together
we played together
we walked together in our journey
we passed the test together
we cheated together
we ate our lunch together
we did our project together
and many other experiences
so,
i just wanna you to know
how meaningful you to me
how great the past that we've passed together
all the moment
will stay in my heart
thanks for being my friend
thanks for make me happy
thanks for make me laugh
thanks for make me smile
thanks for make me cry
thanks for make me tough
thanks for make me believe myself that I'm needed
thanks for make my life colorful
thanks for look me like my own self
thanks for forgiving all my mistakes
thanks for the days we spent together
thanks for everything
Black Dance
I was entering
The most glamourus hall
With the most beautiful dress
I felt like a princess
When you came
As my prince
Asked me
And we danced together
The light looked so bright
The diamonds reflected the light
And showed its beautiful self
I was the happiest person in the dance floor
Dancing waltz with my prince
His brown eyes looked at my blue eyes
Touching my heart
Made me believe
That he was made for me
But i was wrong
Our fate didn't let us together
The world didn't want
To see me happy
Oh the dance
It was a black dance
Suddenly all the world's change
I'm not even the beauty for him
All the dance were fake
All the eyes were lie
All the night
Was only a black dance
© by: priskila hilary
The most glamourus hall
With the most beautiful dress
I felt like a princess
When you came
As my prince
Asked me
And we danced together
The light looked so bright
The diamonds reflected the light
And showed its beautiful self
I was the happiest person in the dance floor
Dancing waltz with my prince
His brown eyes looked at my blue eyes
Touching my heart
Made me believe
That he was made for me
But i was wrong
Our fate didn't let us together
The world didn't want
To see me happy
Oh the dance
It was a black dance
Suddenly all the world's change
I'm not even the beauty for him
All the dance were fake
All the eyes were lie
All the night
Was only a black dance
© by: priskila hilary
Wedding Day
Girl
Everyone is smiling
When they look at you
Entering the church
Wearing a white dress
With the flower in your hands
But there is one
Who feel sn lucky
To get you
There is one
Who is staring at you
And tell you with his eyes
That he loves you
Today is gonna be
The most perfect day
That you've ever had
When someone promises you
To give all his life for you
When you know
There's someone
Trully deeply loves you
He says,
"i do"
Yo say,
"i do"
Love is in the air
Fulfill the world
It's the most beautiful memories
When he touch your hand and say,
"i'm yours.
And you're mine"
Because he loves you
Until the death
Whatever happens
He still loves you
Until the end
© by: priskila hilary
Everyone is smiling
When they look at you
Entering the church
Wearing a white dress
With the flower in your hands
But there is one
Who feel sn lucky
To get you
There is one
Who is staring at you
And tell you with his eyes
That he loves you
Today is gonna be
The most perfect day
That you've ever had
When someone promises you
To give all his life for you
When you know
There's someone
Trully deeply loves you
He says,
"i do"
Yo say,
"i do"
Love is in the air
Fulfill the world
It's the most beautiful memories
When he touch your hand and say,
"i'm yours.
And you're mine"
Because he loves you
Until the death
Whatever happens
He still loves you
Until the end
© by: priskila hilary
Your Promise
You were here beside me
You always care about me
When i was down
You were there to lift me up
We sang a song
A song about our story
We walked together
And passed our love journey
Everything was beautiful
I passed my day
With many smile
And the colour of your heart fulfill my love
Then, one day
You promised me
That you would always love me
But your face didn't smiling anymore
I knew there was something bad
That you hid from me
I didn't know what it was
But i trusted you
You said to me,
"don't ever get sad
Just because of me
You have to stay walk and moving on to live your life
And i promise to you that i'll be there beside you"
At the first time
You said it to me
I didn't get your mean
But until that day
Your voice still
Here in my ears
And my heart
You have gone
And leave me alone
But then, you wake me up
And whisper, "i'm still here beside you"
© by: priskila hilary
You always care about me
When i was down
You were there to lift me up
We sang a song
A song about our story
We walked together
And passed our love journey
Everything was beautiful
I passed my day
With many smile
And the colour of your heart fulfill my love
Then, one day
You promised me
That you would always love me
But your face didn't smiling anymore
I knew there was something bad
That you hid from me
I didn't know what it was
But i trusted you
You said to me,
"don't ever get sad
Just because of me
You have to stay walk and moving on to live your life
And i promise to you that i'll be there beside you"
At the first time
You said it to me
I didn't get your mean
But until that day
Your voice still
Here in my ears
And my heart
You have gone
And leave me alone
But then, you wake me up
And whisper, "i'm still here beside you"
© by: priskila hilary
It's not worth it
The first time we met
You said to me
"nice to meet you"
I was really happy to know you
Many days we walked together
Many moments we passed together
Many stories we wrote together
Many laugh we made together
All the things were really beautiful
Made me enjoyed to live my day
Gave me a joyfulness to look at the world
And made me believed myself
You cherished me
You gave me hope
You made me sure that i could do it
You always there beside me
Until one day
Someone was coming to your life
Gave me a rock in my heart
You had a new world of your heart
And xou forgot me
Makd me feel
Like i've never existed in your world
I wanted to be angry with you
I wanted to throw her away from you
I wanna to shout
That it was terrible mistake to know you
But i couldn't do it
It was your life
And i couldn't control it like i want
I didn't have a chance anymore
But, didn't you know
It really hurts my heart
My life felt like many pieces of shattered glasses
But then i think
Why my life has to be messed up
Just because a fool like you?
It's just not worth it
So i stand up now
And face the sun, say that i can live without you
Make my heart sure that i can
Like you did before
© by: priskila hilary
You said to me
"nice to meet you"
I was really happy to know you
Many days we walked together
Many moments we passed together
Many stories we wrote together
Many laugh we made together
All the things were really beautiful
Made me enjoyed to live my day
Gave me a joyfulness to look at the world
And made me believed myself
You cherished me
You gave me hope
You made me sure that i could do it
You always there beside me
Until one day
Someone was coming to your life
Gave me a rock in my heart
You had a new world of your heart
And xou forgot me
Makd me feel
Like i've never existed in your world
I wanted to be angry with you
I wanted to throw her away from you
I wanna to shout
That it was terrible mistake to know you
But i couldn't do it
It was your life
And i couldn't control it like i want
I didn't have a chance anymore
But, didn't you know
It really hurts my heart
My life felt like many pieces of shattered glasses
But then i think
Why my life has to be messed up
Just because a fool like you?
It's just not worth it
So i stand up now
And face the sun, say that i can live without you
Make my heart sure that i can
Like you did before
© by: priskila hilary
Today's World
We're facing the world
which full of lie
We're standing here
In the land of fake
Everything is getting darker
Become the night sky
The sun doesn't show up anymore
Screams are our music
Tears are our food
It's all what we live for
There's no word
Love
There's no one says
Peace
Yes, here we are
In the world of violences
No one care
No one feel sorry
But,
until the end
We still have to believe
That we're here because a reason
And we have to make it true
We have
to do our job
Because
we are the human
Because we only live once
And it's our only chance
To make our world better
by:priskila hilary
which full of lie
We're standing here
In the land of fake
Everything is getting darker
Become the night sky
The sun doesn't show up anymore
Screams are our music
Tears are our food
It's all what we live for
There's no word
Love
There's no one says
Peace
Yes, here we are
In the world of violences
No one care
No one feel sorry
But,
until the end
We still have to believe
That we're here because a reason
And we have to make it true
We have
to do our job
Because
we are the human
Because we only live once
And it's our only chance
To make our world better
by:priskila hilary
Annie and Sam
This is a story
about Annie and Sam
about their past
that they passed together
Sam was walking in the street
When he saw a little girl
Was crying and looked at her candy
her candy fell down to the road
so she coludn't eat the candy
sam was looking at her eyes
which full of tears
he lokked at the mowt beautiful girl
he ever seen
then he smiled and asked,
"what's your name?"
the girl tried to stop her cry
and holding up her face ,"Anne"
Ssam giggled and said
"can i call you Annie?"
but the girl
didn't answer him
she still crying
and stared at her broken candy
"come on, Annie." he said
"i'm going to buy a candy
in the next candy store.
you can join with me
and let's buy a candy
for both of us."
Annie started to stand up
and Sam reached her hand
They walked together
in Word Side Avenue
Sam bought one candy
it made Annie confused
"Why do yo u only buy one candy?
We're two people, right?"
"Yes, I know.
i don't have enough money
so, let's just share this candy together."
They were eating their candy
below the sunset
it was the day
when the love grew in their heart
a love of
Annie and Sam
by : Priskila hilary
about Annie and Sam
about their past
that they passed together
Sam was walking in the street
When he saw a little girl
Was crying and looked at her candy
her candy fell down to the road
so she coludn't eat the candy
sam was looking at her eyes
which full of tears
he lokked at the mowt beautiful girl
he ever seen
then he smiled and asked,
"what's your name?"
the girl tried to stop her cry
and holding up her face ,"Anne"
Ssam giggled and said
"can i call you Annie?"
but the girl
didn't answer him
she still crying
and stared at her broken candy
"come on, Annie." he said
"i'm going to buy a candy
in the next candy store.
you can join with me
and let's buy a candy
for both of us."
Annie started to stand up
and Sam reached her hand
They walked together
in Word Side Avenue
Sam bought one candy
it made Annie confused
"Why do yo u only buy one candy?
We're two people, right?"
"Yes, I know.
i don't have enough money
so, let's just share this candy together."
They were eating their candy
below the sunset
it was the day
when the love grew in their heart
a love of
Annie and Sam
by : Priskila hilary
Sebuah Jerat
puisi ini
hanyalah cerminan sebuah mimpi
yang dilengkapi
air mata di pipi
tiada yang sempurna
dibawah bulan purnama
semuanya akan sirna
lenyap, angin membawa
satupun tak ada
yang berbicara
semua terdiam
dalam gelapnya malam
keheningan menjalar
membuat sang pelita kehilangan arah
mencari, menjerat
tak ada yang berkutik
hanya ada kata andai
di ambang-ambang badai
tidaklah mudah semua ini
untuk dilewati
arti itupun
kehilangan dirinya
dalam sebuah memori
yang tak berakhir
untaian sara
dalam hati
bagai terperangkap dalam suara
akan tangisan ini
hanya disinilah
tempatku bernaung
tak ada lagi yang lain
musnah terbawa api
.priskila hilary.
hanyalah cerminan sebuah mimpi
yang dilengkapi
air mata di pipi
tiada yang sempurna
dibawah bulan purnama
semuanya akan sirna
lenyap, angin membawa
satupun tak ada
yang berbicara
semua terdiam
dalam gelapnya malam
keheningan menjalar
membuat sang pelita kehilangan arah
mencari, menjerat
tak ada yang berkutik
hanya ada kata andai
di ambang-ambang badai
tidaklah mudah semua ini
untuk dilewati
arti itupun
kehilangan dirinya
dalam sebuah memori
yang tak berakhir
untaian sara
dalam hati
bagai terperangkap dalam suara
akan tangisan ini
hanya disinilah
tempatku bernaung
tak ada lagi yang lain
musnah terbawa api
.priskila hilary.
Terima Kasih Untuk Hidupnya
Saat aku mengenalnya
Aku selalu ingin ada di sebelahnya
Menemaninya
Walau hanya sebagai sahabat
Dirinya sangat berarti bagiku
Lebih berarti dari siapapun di dunia ini
Aku tak tahu
Mengapa bisa ada perasaan seperti ini
Melihatnya tersenyum
Mendengarnya tertawa
Melihat wajahnya yang berseri
Membuat hatiku yakin aku sudah melakukan yang terbaik
Saat ia harus menerjang badai topan
Hatiku terasa sangat getir
Tapi ia masih tersenyum
Dan berkata bahwa ia bisa melaluinya
Sebuah semangat
Yang ada dalam dirinya
Yang tak akan pernah pupus
Membuatnya bertahan dalam kehidupan ini
Bapa, aku hanya ingin bersyukur
Karena kau telah memberikan padanya kehidupan kembali
Menjaganya hingga detik ini
Memberinya kesempatan kedua
Hingga ia bisa
Hadir dalam kehidupanku
Mencerahkan langit hatiku
Membuat ku yakin bahwa ia mampu
15.01.09
Aku selalu ingin ada di sebelahnya
Menemaninya
Walau hanya sebagai sahabat
Dirinya sangat berarti bagiku
Lebih berarti dari siapapun di dunia ini
Aku tak tahu
Mengapa bisa ada perasaan seperti ini
Melihatnya tersenyum
Mendengarnya tertawa
Melihat wajahnya yang berseri
Membuat hatiku yakin aku sudah melakukan yang terbaik
Saat ia harus menerjang badai topan
Hatiku terasa sangat getir
Tapi ia masih tersenyum
Dan berkata bahwa ia bisa melaluinya
Sebuah semangat
Yang ada dalam dirinya
Yang tak akan pernah pupus
Membuatnya bertahan dalam kehidupan ini
Bapa, aku hanya ingin bersyukur
Karena kau telah memberikan padanya kehidupan kembali
Menjaganya hingga detik ini
Memberinya kesempatan kedua
Hingga ia bisa
Hadir dalam kehidupanku
Mencerahkan langit hatiku
Membuat ku yakin bahwa ia mampu
15.01.09
Halusinasi Akan Kehidupan Nyata
Air deras mengalir dalam hidupku
Matahari terbenam di hari-hariku
Tetesan air berjatuhan membasahi perjalananku
Angin berhenti menari dan meneriakkan risau
Awan yang dahulu indah berganti kelabu
Masa depanku tampak kabur
Masa laluku bgaikan jurang kehancuran
Andai bisa ku menghilang
Memulai kehidupan baru
Debu-debu seakan menarikku kembali
Kesakitan masa lalu meneriakan namaku
Ingin hatiku menyangkal
Tapi hilang sudah akal ku
Gidup ini tidak adil
Di saatku sangat menharapkan hidupku
Ia malah menjatuhkan ku
Memuatku terperosok lebih dalam lagi
Aku ingin mengubah nasib
Mengatur hidupku
Tapi, apa layakku?
Aku hanya pelaku hidup
Kegelapan menemaniku selama ini
Tangisan dan jerat ada di sebelahku
Hidup ini tampak begitu suran
Tuhan, hentikan hidup ini
Hidupku tak lagi bermakna
Semua berwarna hitam
Fantasiku jauh terbang melayang
Tapi khayalan buruk itu memanggilku kembali
01.12.08
Matahari terbenam di hari-hariku
Tetesan air berjatuhan membasahi perjalananku
Angin berhenti menari dan meneriakkan risau
Awan yang dahulu indah berganti kelabu
Masa depanku tampak kabur
Masa laluku bgaikan jurang kehancuran
Andai bisa ku menghilang
Memulai kehidupan baru
Debu-debu seakan menarikku kembali
Kesakitan masa lalu meneriakan namaku
Ingin hatiku menyangkal
Tapi hilang sudah akal ku
Gidup ini tidak adil
Di saatku sangat menharapkan hidupku
Ia malah menjatuhkan ku
Memuatku terperosok lebih dalam lagi
Aku ingin mengubah nasib
Mengatur hidupku
Tapi, apa layakku?
Aku hanya pelaku hidup
Kegelapan menemaniku selama ini
Tangisan dan jerat ada di sebelahku
Hidup ini tampak begitu suran
Tuhan, hentikan hidup ini
Hidupku tak lagi bermakna
Semua berwarna hitam
Fantasiku jauh terbang melayang
Tapi khayalan buruk itu memanggilku kembali
01.12.08
Janjimu
Jejak kaki tampak dalam serpihan pasir
Nama kita terukir di kayu
Kenangan indah ku bingkai dalam hatiku
Hanya ada kau dan aku
Semua tampak menyenangkan
Aku merasakan senyum merekah tiap detik
Bila kau ada di sampingku
Kau adalah pelindungku
Tapi lama kelamaan
Cahaya hati ini mulai meredup
Kehilangan harapan
Dan keyakinan akan kekuatan cinta
Kau berjanji padaku
“Aku akan selalu mencintaimu.
Dan sampai kapanpun aku aka nada di sebelahmu”
Itu yang kau katakana padaku
Tapi mengapa
Hatiku menjadi galau
Aku rapuh
Aku tahu ini berarti lain
Aku tak sanggup
Menerima kenyataan di depanku
Mengapa harus engkau
Yang diambilNya?
Mengapa harus namamu
Yang tertulis di nisan itu?
Mengapa harus engkau
Yang terbaring di sana?
Saat aku
Tenggelam dalam kesedihan
Tak mampu menjuntai kenangan kembali
Membutuhkanmu disisiku
Sebuah suara lembut
Membisikan ku,
Membuatku tenang,
“Aku tetap disini bersama mu selamanya.” 01.12.08
Nama kita terukir di kayu
Kenangan indah ku bingkai dalam hatiku
Hanya ada kau dan aku
Semua tampak menyenangkan
Aku merasakan senyum merekah tiap detik
Bila kau ada di sampingku
Kau adalah pelindungku
Tapi lama kelamaan
Cahaya hati ini mulai meredup
Kehilangan harapan
Dan keyakinan akan kekuatan cinta
Kau berjanji padaku
“Aku akan selalu mencintaimu.
Dan sampai kapanpun aku aka nada di sebelahmu”
Itu yang kau katakana padaku
Tapi mengapa
Hatiku menjadi galau
Aku rapuh
Aku tahu ini berarti lain
Aku tak sanggup
Menerima kenyataan di depanku
Mengapa harus engkau
Yang diambilNya?
Mengapa harus namamu
Yang tertulis di nisan itu?
Mengapa harus engkau
Yang terbaring di sana?
Saat aku
Tenggelam dalam kesedihan
Tak mampu menjuntai kenangan kembali
Membutuhkanmu disisiku
Sebuah suara lembut
Membisikan ku,
Membuatku tenang,
“Aku tetap disini bersama mu selamanya.” 01.12.08
Masa Yang Berakhir
Perjalananku ini
Sungguh amat panjang
Rasa letih menghantuiku
Mataku tak kuasa untuk tetap bertahan
Kuk yang kupikul
Tak sanggup lagi kubawa
Menuju titik akhir
Tak mampu ku menggerakan kakiku
Ini bukan yang pertama
Tapi mungkin menjadi yang terakhir
Sampai disini kah perjalananku?
Tak ada jawaban terlintas di benakku
Bolehkah aku berhenti disini, Tuhan?
Aku tak lagi percaya
Pada kemampuanku
Hatiku mengeras, gemetar
Semua tampak kabur
Dan tak lagi berarti
Saat ku pikir tentang cerita ini
Semuanya sia-sia
Kubu pertahananku
Sudah roboh hancur
Tak ada lagi tameng
Untuk melindungi diri
Andai semua ini boleh berakhir
Aku lelah
Ingin ku beristirahat panjang
Menutup lembaran terakhir buku kehidupanku
Sungguh amat panjang
Rasa letih menghantuiku
Mataku tak kuasa untuk tetap bertahan
Kuk yang kupikul
Tak sanggup lagi kubawa
Menuju titik akhir
Tak mampu ku menggerakan kakiku
Ini bukan yang pertama
Tapi mungkin menjadi yang terakhir
Sampai disini kah perjalananku?
Tak ada jawaban terlintas di benakku
Bolehkah aku berhenti disini, Tuhan?
Aku tak lagi percaya
Pada kemampuanku
Hatiku mengeras, gemetar
Semua tampak kabur
Dan tak lagi berarti
Saat ku pikir tentang cerita ini
Semuanya sia-sia
Kubu pertahananku
Sudah roboh hancur
Tak ada lagi tameng
Untuk melindungi diri
Andai semua ini boleh berakhir
Aku lelah
Ingin ku beristirahat panjang
Menutup lembaran terakhir buku kehidupanku
Dimensi Kehidupan
Dimensi Kehidupan
Teriknya matahari menyengat
Membuat peluhku berjatuhan
Hidup begitu rumit bagai di ganggu ngengat
Tiada berganti silih
Citra diri
Sekarang tak lagi dipandang penting
Endas dunia
Kini tak begitu di anggap
Mendengung suara di telinga
Ribtihan-rintihan rakyat jelata
Tapi tidak ada yang merelakan pikirannya
Untuk memikirkan sesuatu yang sia-sia
Dimana-mana
Orang mencela
Emotif kecewa timbul
Dalam keseharian
Jangkar dunia
Tampak menahan
Membuat orang-orang
Tidak bisa menikmati hidup
Atau bisa juga seperti janah
Membuat orang terlena
Terlalu menikmati hidup
Dunia kehidupan makin terpuruk
Jiwa seorang johan
Lenyap sudah sekarang di bumi
Melihat johar
Dianggap tak penting
Semua berbalik dan berputar
Bukan kehidupan lagi yang berarti
Tapi bagaimana jalan kehidupan itu
Hingga akhirnya, hidup hanya sebuah kata
20.11.08
Teriknya matahari menyengat
Membuat peluhku berjatuhan
Hidup begitu rumit bagai di ganggu ngengat
Tiada berganti silih
Citra diri
Sekarang tak lagi dipandang penting
Endas dunia
Kini tak begitu di anggap
Mendengung suara di telinga
Ribtihan-rintihan rakyat jelata
Tapi tidak ada yang merelakan pikirannya
Untuk memikirkan sesuatu yang sia-sia
Dimana-mana
Orang mencela
Emotif kecewa timbul
Dalam keseharian
Jangkar dunia
Tampak menahan
Membuat orang-orang
Tidak bisa menikmati hidup
Atau bisa juga seperti janah
Membuat orang terlena
Terlalu menikmati hidup
Dunia kehidupan makin terpuruk
Jiwa seorang johan
Lenyap sudah sekarang di bumi
Melihat johar
Dianggap tak penting
Semua berbalik dan berputar
Bukan kehidupan lagi yang berarti
Tapi bagaimana jalan kehidupan itu
Hingga akhirnya, hidup hanya sebuah kata
20.11.08
Diriku dan Duniaku
Garis kehidupan
Tidaklah datar dan rata
Ada liku-liku
Jalur sungai
Lumpur kadang memenuhi hatiku
Atau rontokan daun kemarau
Hidup tidaklah mudah semudah meramal masa depan
Atau semudah membalikkan tangan
Menjalaninya bisa terasa menyenangkan
Seringan bulu sehelai
Atau berat
Seakan memikul kuk di pundak
Dalam hidupku
Ada sebuah jalan setapak
Yang membawaku ke berbagai arah
Kiri atau pun kanan
Tidaklah mudah
Untuk menemukan jalan yang benar
Atau memilihnya dengan jalan kesenangan
Semuannya ada dalam genggaman tanganku
Nyanyian indah
Dan makian kasar
Bisa keluar dari satu mulut
Dan itulah kehidupan
Kehidupan adalah pilihan
Dan inilah hidupku
Yang ku pilih
Hidup dalam duniaku
Tidaklah datar dan rata
Ada liku-liku
Jalur sungai
Lumpur kadang memenuhi hatiku
Atau rontokan daun kemarau
Hidup tidaklah mudah semudah meramal masa depan
Atau semudah membalikkan tangan
Menjalaninya bisa terasa menyenangkan
Seringan bulu sehelai
Atau berat
Seakan memikul kuk di pundak
Dalam hidupku
Ada sebuah jalan setapak
Yang membawaku ke berbagai arah
Kiri atau pun kanan
Tidaklah mudah
Untuk menemukan jalan yang benar
Atau memilihnya dengan jalan kesenangan
Semuannya ada dalam genggaman tanganku
Nyanyian indah
Dan makian kasar
Bisa keluar dari satu mulut
Dan itulah kehidupan
Kehidupan adalah pilihan
Dan inilah hidupku
Yang ku pilih
Hidup dalam duniaku
Indah Menghiasi Langit
Kau memiliki banyak warna
Ingin ku seperti dirimu
Bisa menghiasi langit
Hanya dengan keindahan dirimu sendiri
Merah menunjukkan keberanianmu
Jingga memberitahukan halus parasmu
Kuning menyatakan pada mereka kalau kau bisa bersinar
Hijau mengartikan kau bisa berbaur dengan lingkungan lain
Biru adalah janjimu untuk selalu di atas sana
Nila untuk memberikan senyuman
Ungu sebagai tanda perjanjian
Andai aku bisa
Menjadi gelanggang bumi
Seperti kau
Yang bisa melihat isi dunia ini seluruhnya
Mimpi setinggi apapun
Dapat kau gapai
Tingginya dirimu
Membuatmu berarti
Semua orang mencari dirimu
Kehadiran dirimu ditunggu-tunggu mereka
Dalam suasana indah dan nyaman
Kau datang
Teruslah warnai langit biru
Berikan keceriaan pada mereka
Harapan baru kau sampaikan
Melalui pesona indahmu
12.11.08
Ingin ku seperti dirimu
Bisa menghiasi langit
Hanya dengan keindahan dirimu sendiri
Merah menunjukkan keberanianmu
Jingga memberitahukan halus parasmu
Kuning menyatakan pada mereka kalau kau bisa bersinar
Hijau mengartikan kau bisa berbaur dengan lingkungan lain
Biru adalah janjimu untuk selalu di atas sana
Nila untuk memberikan senyuman
Ungu sebagai tanda perjanjian
Andai aku bisa
Menjadi gelanggang bumi
Seperti kau
Yang bisa melihat isi dunia ini seluruhnya
Mimpi setinggi apapun
Dapat kau gapai
Tingginya dirimu
Membuatmu berarti
Semua orang mencari dirimu
Kehadiran dirimu ditunggu-tunggu mereka
Dalam suasana indah dan nyaman
Kau datang
Teruslah warnai langit biru
Berikan keceriaan pada mereka
Harapan baru kau sampaikan
Melalui pesona indahmu
12.11.08
Sampai Akhir Garis Usahamu
Tak kau hiraukan
Peluh yang menetes rari tubuhmu
Rasa kesal yang sudah membuih selama ini
Atau lelah untuk menjalani ini semua
Walaupun beribu bukau
Harus kau lalui
Demi kami ini
Kau tetap tidak memikirkan detik-detik yang kau punya untuk dirimu
Keluhan kami kau dengar
Apabila memang harus kau dengar
Tapi tak kau hiraukan erangan kami
Jika itu memang mendewasakan kami
Kau memaksa kami
Untuk membangun benteng kami sendiri
Agar pada waktu perang tiba
Kami masih dapat berusaha sendiri seperti yang sudah kami lakukan
Kau tidak mengajarkan kami
Untuk seperti cupang
Tang selalu beradu satu sama lainnya
Tapi kau didik kami untuk melakukan sebaliknya
Pada saat kami lalai
Kamu mengandalkan kelelahan kami
Kau malah datang
Dan menarik kami kembali ke jalan
Kasih kau curahkan pada kami
Walau kami tak jerah untuk mengulangi kesalahan
Kau tidak mengenal kata gagal dalam kamusmu
Kau selalu berusaha demi kami
Hingga akhirnya kau merasa bangga
Pada saat kau melihat kami
Tidak lagi hanya bocah yang naïf
Tetapi menjadi seorang pengapai mimpi
Akan sealau ku rekam
Saat-saat ku bersekolah
Belajar bersama dalam hatiku
Wahai, guruku
12.11.08
Peluh yang menetes rari tubuhmu
Rasa kesal yang sudah membuih selama ini
Atau lelah untuk menjalani ini semua
Walaupun beribu bukau
Harus kau lalui
Demi kami ini
Kau tetap tidak memikirkan detik-detik yang kau punya untuk dirimu
Keluhan kami kau dengar
Apabila memang harus kau dengar
Tapi tak kau hiraukan erangan kami
Jika itu memang mendewasakan kami
Kau memaksa kami
Untuk membangun benteng kami sendiri
Agar pada waktu perang tiba
Kami masih dapat berusaha sendiri seperti yang sudah kami lakukan
Kau tidak mengajarkan kami
Untuk seperti cupang
Tang selalu beradu satu sama lainnya
Tapi kau didik kami untuk melakukan sebaliknya
Pada saat kami lalai
Kamu mengandalkan kelelahan kami
Kau malah datang
Dan menarik kami kembali ke jalan
Kasih kau curahkan pada kami
Walau kami tak jerah untuk mengulangi kesalahan
Kau tidak mengenal kata gagal dalam kamusmu
Kau selalu berusaha demi kami
Hingga akhirnya kau merasa bangga
Pada saat kau melihat kami
Tidak lagi hanya bocah yang naïf
Tetapi menjadi seorang pengapai mimpi
Akan sealau ku rekam
Saat-saat ku bersekolah
Belajar bersama dalam hatiku
Wahai, guruku
12.11.08
Deburan Ombak di Tengah Gelapnya Malam
Pikiran ku seperti pasir sekarang
Dipenuhi beribu pertanyaan
Angin malam menghembuskan rasa sunyi
Deburan ombak bagai hatiku yang berkecamuk kekuatiran
Hebusan udara
Membuat suara gerak pohon
Tang mewakilkan rasa resahku
Mengiang-ngiang di kupingku
Matahari tenggelam
Layaknya diriku yang lelah akan semua ini
Bulan muncul tangpa bintang
Sepi, seperti hati kecilku ini
Kaki ku melangkah
Meninggalkan jejak kaki di pasir
Andai semudah itu kubuat
Hidup yang ku inginkan
Suratan takdir
Menentukan hidupku
Bagai kerang di lautan
Yang pasrah di bawa ombak
Ya, hidupku bagai gelapnya malam
Dinginnya hari-hari
Sepi tak ada kehidupan di malam hari
Semua mewakilkan perasaan ku
Biarlah mala mini
Menjadi malam terakhir
Kelam hidupku
Sunyi ruangan hati ini
Biarkan hari esok
Akan secerah mentari pagi
Seindah lautan biru
Dan penuh warna seperti pelangi menghiasi langit
12.11.08
Dipenuhi beribu pertanyaan
Angin malam menghembuskan rasa sunyi
Deburan ombak bagai hatiku yang berkecamuk kekuatiran
Hebusan udara
Membuat suara gerak pohon
Tang mewakilkan rasa resahku
Mengiang-ngiang di kupingku
Matahari tenggelam
Layaknya diriku yang lelah akan semua ini
Bulan muncul tangpa bintang
Sepi, seperti hati kecilku ini
Kaki ku melangkah
Meninggalkan jejak kaki di pasir
Andai semudah itu kubuat
Hidup yang ku inginkan
Suratan takdir
Menentukan hidupku
Bagai kerang di lautan
Yang pasrah di bawa ombak
Ya, hidupku bagai gelapnya malam
Dinginnya hari-hari
Sepi tak ada kehidupan di malam hari
Semua mewakilkan perasaan ku
Biarlah mala mini
Menjadi malam terakhir
Kelam hidupku
Sunyi ruangan hati ini
Biarkan hari esok
Akan secerah mentari pagi
Seindah lautan biru
Dan penuh warna seperti pelangi menghiasi langit
12.11.08
Diriku diantara Dua Pilihan
Semua tampak baik-baik saja
Hidup yang sempurna adalah hirupku
Keluarga yang selalu ada
Dan kecukupan akan kebutuhan terpenuhi
Tapi itu menjadi cerita paling kelam
Yang ada di dasar hatiku
Semua berubah
Membuatku tak mengerti
Mereka tak lagi menyayangi
Mereka seolah dipisahkan sebuah tembok
Geleca di tanaman kini layu
Hatiku serasa enes
Pukulan terberatku
Pada saat mereka
Mengharuskan ku untuk memilih
Aku tak sanggup !
Ingin ku menjerit
Tapi itu tak aakn merubah keadaan
Keelokan hidupku
Terhapus sudah
Mereka tak mengerti
Dan tidak berusaha untuk menger ti
Dengan elegan mereka menutupi resiko yang ada
Berusaha dengan tegar menerima semua
Tapi hatiku
Tak seperti mereka
Bisa menahan semua ini
Hatiku bukan bata!
Kincir-kincir hidupku
Kini berada di bawah
Titik terendah di dasar lautan
Aku tak bisa melakukan apa-apa lagi
Aku pasrah menerima nasib
Kuberikan pada mereka keputusanku
Biarlah hidupku
Di tata mereka semaunya
12.11.08
Hidup yang sempurna adalah hirupku
Keluarga yang selalu ada
Dan kecukupan akan kebutuhan terpenuhi
Tapi itu menjadi cerita paling kelam
Yang ada di dasar hatiku
Semua berubah
Membuatku tak mengerti
Mereka tak lagi menyayangi
Mereka seolah dipisahkan sebuah tembok
Geleca di tanaman kini layu
Hatiku serasa enes
Pukulan terberatku
Pada saat mereka
Mengharuskan ku untuk memilih
Aku tak sanggup !
Ingin ku menjerit
Tapi itu tak aakn merubah keadaan
Keelokan hidupku
Terhapus sudah
Mereka tak mengerti
Dan tidak berusaha untuk menger ti
Dengan elegan mereka menutupi resiko yang ada
Berusaha dengan tegar menerima semua
Tapi hatiku
Tak seperti mereka
Bisa menahan semua ini
Hatiku bukan bata!
Kincir-kincir hidupku
Kini berada di bawah
Titik terendah di dasar lautan
Aku tak bisa melakukan apa-apa lagi
Aku pasrah menerima nasib
Kuberikan pada mereka keputusanku
Biarlah hidupku
Di tata mereka semaunya
12.11.08
Sebuah Uraian Tentang Sahabat
Sahabat yang baik
Bagai mentari yang menyambut mu di pagi hari
Bagai burung-burung yang menyapamu
Dan bagai awan putih yang member semangat
Sahabat yang baik
Laksana pelita bagi tuannya
Seperti kasih guru pada muridnya
Bagai rumah kokoh yang melindungi pemiliknya
Persahabatan seperti sebuah puzzle
Dan masing-masing sahabat itu melenkapinya
Persahabatan adalah sebuah perjalanan panjang
Dengan jejak-jejak kaki sahabat di atasnya
Hari-hari persahabatan
Bagai lukisan di kain dewangga
Seperti kain lajak yang halus
Bermutu seperti kain pike
Senja kala datang
Ucapan-ucapan manis menjadi memori terindah
Yang tertulis di langit oleh bintang dan bulan
Menceritakan tentang sahabat
Subuh berganti menjelang pagi
Dan suatu pagi
Aku tidak menemukan dirimu di sebelahku
Dan kau berkata,”Kita memang tak bisa selalu bersama”
“Mengapa?” Tanya ku
“Mimpi harus di kejar setiap orang
Dan mimpi kita tidaklah sama
Kita harus berjuang, walau tak bersama” jelas mu
Mengapa setiap pertemuan ada perpisahan?
Walau kesedihan tak kalah dalam hati
Kala kian hidup berganti
Kita tak dapat bertatap muka lagi
Satu hal yang ku yakini
Kita memiliki album indah bersama
Maupun jalan terjal yang pernah kita lalui
Itu akan menjadi cerita tentang kita, kau dan aku
09.11.08
Bagai mentari yang menyambut mu di pagi hari
Bagai burung-burung yang menyapamu
Dan bagai awan putih yang member semangat
Sahabat yang baik
Laksana pelita bagi tuannya
Seperti kasih guru pada muridnya
Bagai rumah kokoh yang melindungi pemiliknya
Persahabatan seperti sebuah puzzle
Dan masing-masing sahabat itu melenkapinya
Persahabatan adalah sebuah perjalanan panjang
Dengan jejak-jejak kaki sahabat di atasnya
Hari-hari persahabatan
Bagai lukisan di kain dewangga
Seperti kain lajak yang halus
Bermutu seperti kain pike
Senja kala datang
Ucapan-ucapan manis menjadi memori terindah
Yang tertulis di langit oleh bintang dan bulan
Menceritakan tentang sahabat
Subuh berganti menjelang pagi
Dan suatu pagi
Aku tidak menemukan dirimu di sebelahku
Dan kau berkata,”Kita memang tak bisa selalu bersama”
“Mengapa?” Tanya ku
“Mimpi harus di kejar setiap orang
Dan mimpi kita tidaklah sama
Kita harus berjuang, walau tak bersama” jelas mu
Mengapa setiap pertemuan ada perpisahan?
Walau kesedihan tak kalah dalam hati
Kala kian hidup berganti
Kita tak dapat bertatap muka lagi
Satu hal yang ku yakini
Kita memiliki album indah bersama
Maupun jalan terjal yang pernah kita lalui
Itu akan menjadi cerita tentang kita, kau dan aku
09.11.08
Kegelapan Mimpi Nyata
Kabut ilusi menutupiku
Sayap-sayap utopia mengitariku
Fatamorgana ada di depanku
Fenomena tak nyata menarikku
Peluh keluar dari tubuhku
Ketakutan yang amat mencekam
Menari-nari di sebelahku
Bayangan hitam berdiri menatapku
Suara deruan badai datang
Teriakan orang-orang mengiang di kupingku
Api merah menyala mencandaiku
Jeritan makhluk melengking menusuk telingaku
Ku meyakinkan diriku
Bahwa ini hanya sebuah mimpi
Hanya mimpi buruk
Yang tak terjadi sebenarnya
Tapi diriku tidak mau bangun
Kupaksa diriku untuk sadar
Tapi semua malah berubah menjadi hitam
Kelam dan sunyi
Bau belerang menusuk hidungku
Terdengar bunyi kayu gelondongan jatuh
Terdengar derap kaki kawuk
Tiba-tiba terlihat sebuah jurang curam di depanku
Di seberang jurang
Ada banyak orang memakali baju hitam
Dan membawa kain kabung
Mereka menangis, memanggil sebuah nama
Apa ini?
Aku tak mengerti
Siapa..siapa yang?
Oh, ini tidak mungkin terjadi!
Sebuah makhluk hitam melesat mendekatiku
Kabut asap hitam mengitariku
Membawaku ke suatu tempat
Dan hilang selamanya 09.11.08
Sayap-sayap utopia mengitariku
Fatamorgana ada di depanku
Fenomena tak nyata menarikku
Peluh keluar dari tubuhku
Ketakutan yang amat mencekam
Menari-nari di sebelahku
Bayangan hitam berdiri menatapku
Suara deruan badai datang
Teriakan orang-orang mengiang di kupingku
Api merah menyala mencandaiku
Jeritan makhluk melengking menusuk telingaku
Ku meyakinkan diriku
Bahwa ini hanya sebuah mimpi
Hanya mimpi buruk
Yang tak terjadi sebenarnya
Tapi diriku tidak mau bangun
Kupaksa diriku untuk sadar
Tapi semua malah berubah menjadi hitam
Kelam dan sunyi
Bau belerang menusuk hidungku
Terdengar bunyi kayu gelondongan jatuh
Terdengar derap kaki kawuk
Tiba-tiba terlihat sebuah jurang curam di depanku
Di seberang jurang
Ada banyak orang memakali baju hitam
Dan membawa kain kabung
Mereka menangis, memanggil sebuah nama
Apa ini?
Aku tak mengerti
Siapa..siapa yang?
Oh, ini tidak mungkin terjadi!
Sebuah makhluk hitam melesat mendekatiku
Kabut asap hitam mengitariku
Membawaku ke suatu tempat
Dan hilang selamanya 09.11.08
Goresan Pena Tentang Mereka
Ini kisah
Tentang mereka
Sepasang insan
Tampak menikmati dunia
Sepasang mata menatap sepasang mata indah lainnya
Hati tampak tercurah ke wadah hati lain
Bagai langit dan awan yang selalu bersama
Seperti planet yang selalu berada pada orbitnya
Senyuman menghiasi masing-masing wajah di hari-hari mereka
Kaki-kaki tampak beriringan berjalan menyusuri jalan setapak
Jalan yang menceritakan kisah mereka
Memori senandung cinta bersama-memandang pelita hati
Masing-masing dari mereka menopang satu sama lain
Berbagi bebatuan yang ada di punggung mereka
Tetesan-tetsan tinta di atas kertas sebagai jangi mereka
Bahwa mereka akan salaing menjaga satu sama lain
Mereka menatap masing-masing ke dalam hati mereka
Mereka mengatakan satu sama lain
Bersumpah di bawah rembulan malam,
“ I wanna hold your hand forever”
06.11.08
Tentang mereka
Sepasang insan
Tampak menikmati dunia
Sepasang mata menatap sepasang mata indah lainnya
Hati tampak tercurah ke wadah hati lain
Bagai langit dan awan yang selalu bersama
Seperti planet yang selalu berada pada orbitnya
Senyuman menghiasi masing-masing wajah di hari-hari mereka
Kaki-kaki tampak beriringan berjalan menyusuri jalan setapak
Jalan yang menceritakan kisah mereka
Memori senandung cinta bersama-memandang pelita hati
Masing-masing dari mereka menopang satu sama lain
Berbagi bebatuan yang ada di punggung mereka
Tetesan-tetsan tinta di atas kertas sebagai jangi mereka
Bahwa mereka akan salaing menjaga satu sama lain
Mereka menatap masing-masing ke dalam hati mereka
Mereka mengatakan satu sama lain
Bersumpah di bawah rembulan malam,
“ I wanna hold your hand forever”
06.11.08
Tempatku Berdiri
Di sinilah aku
Berdiri tegak di atas tanah yang kuperjuangkan
Mereka boleh berteriak dan menertawakan
Tapi satu hal yang pasti yang tak akan pernah pupus dari tekadku
Kan ku harumkan melati negeri
Kan ku pertahankan bentangan zamrud khatulistiwa
Satu untuk negri
Merdeka untuk selamanya
Merah darahku
Putih tulangku
Jantungku berdetak menderu
Darahku meneriakan hasrat
Satu untuk Indonesia
Satu untuk negeriku
Satu untuk selamanya
Tetap berdiri negeriku Indonesia
Berdiri tegak di atas tanah yang kuperjuangkan
Mereka boleh berteriak dan menertawakan
Tapi satu hal yang pasti yang tak akan pernah pupus dari tekadku
Kan ku harumkan melati negeri
Kan ku pertahankan bentangan zamrud khatulistiwa
Satu untuk negri
Merdeka untuk selamanya
Merah darahku
Putih tulangku
Jantungku berdetak menderu
Darahku meneriakan hasrat
Satu untuk Indonesia
Satu untuk negeriku
Satu untuk selamanya
Tetap berdiri negeriku Indonesia
Cerita Tiga Bocah
Si jabrik menarik tangan si cantik
Mengajaknya untuk bermain bersama
Tapi kemudian datang si tampan
Dan menarik perhatian cantik
Jabrik menjadi sedih
Tak tahan untuk menahan air matanya
Meneteslah air itu
Tanoa henti, bagai hujan tercurah kebumi
Tapi si sempurna berusaha
Untuk membuat si cantik tidak memalingkan wajahnya
Dari tatapan si tampan
Menuju tangisan cengeng si jabrik
Si cantik sebenarnya
ingin mengajak si jabrik ikut bermain
Tapi daya tarik si tampan begitu kuat
Membuat si cantik tega membiarkan si jabrik sendiri
“Cantik, maukah kau selamanya bermain bersamaku?”
Tanya si tampan polos
Cantik terdiam sejenak
Menunggu jabrik berkata-kata
Kemudian harapan si cantik terkabulkan
Jabrik membuka mulutnya dan mengeluarkan suara
“Cantik, kamu main saja sama tampan.
Dia memang sepurna, sedangkan aku tak punya apa-apa untuk dibanggakan.”
Hati cantik luluh
Melihat air mata yang mengalir di pipi jabrik
Seakan menetes dari hati yang paling dalam
Dilihatnya hati terluka si jabrik
Bagi cantik, satu yang ia mau
Hati yang mau berkorban untuknya
“Ngapain kamu lihat si cengeng jabrik itu?” Tanya tampan
“Walaupun cengeng, dia tetap yang aku pilih. Karena dia mau berkorban untuk ku.”
Si tampan terpukul
Dan menyadari
Bahwa ia hanya bisa membanggakan dirinya
Tanpa membuat si cantik merasa special
Akhirnya si jabrik dan si cantik
Bermain bersama
Dalam ketulusan dan kemurnian
Cinta di hati
03.11.08
Mengajaknya untuk bermain bersama
Tapi kemudian datang si tampan
Dan menarik perhatian cantik
Jabrik menjadi sedih
Tak tahan untuk menahan air matanya
Meneteslah air itu
Tanoa henti, bagai hujan tercurah kebumi
Tapi si sempurna berusaha
Untuk membuat si cantik tidak memalingkan wajahnya
Dari tatapan si tampan
Menuju tangisan cengeng si jabrik
Si cantik sebenarnya
ingin mengajak si jabrik ikut bermain
Tapi daya tarik si tampan begitu kuat
Membuat si cantik tega membiarkan si jabrik sendiri
“Cantik, maukah kau selamanya bermain bersamaku?”
Tanya si tampan polos
Cantik terdiam sejenak
Menunggu jabrik berkata-kata
Kemudian harapan si cantik terkabulkan
Jabrik membuka mulutnya dan mengeluarkan suara
“Cantik, kamu main saja sama tampan.
Dia memang sepurna, sedangkan aku tak punya apa-apa untuk dibanggakan.”
Hati cantik luluh
Melihat air mata yang mengalir di pipi jabrik
Seakan menetes dari hati yang paling dalam
Dilihatnya hati terluka si jabrik
Bagi cantik, satu yang ia mau
Hati yang mau berkorban untuknya
“Ngapain kamu lihat si cengeng jabrik itu?” Tanya tampan
“Walaupun cengeng, dia tetap yang aku pilih. Karena dia mau berkorban untuk ku.”
Si tampan terpukul
Dan menyadari
Bahwa ia hanya bisa membanggakan dirinya
Tanpa membuat si cantik merasa special
Akhirnya si jabrik dan si cantik
Bermain bersama
Dalam ketulusan dan kemurnian
Cinta di hati
03.11.08
Hidup Dalam Mimpi
Kata orang
Seorang anak kecil harus memiliki harapan
Cita-cita demi masa depan cerah
Dan tetaplah bermimpi
Bagiku mimpiku adalah lukisan
Yang sekarang ku lukis
Tapi aku hanya menggambar garis yang samar
Tidak mengambar dan mewarnainya dengan sepenuh hati
Ya, itulah perbuatanku
Di dorong dengan harapan
Tapi toh hanya sekedar harapan
Tidak menghasilkan buah yang begitu manis
Hah..apa itu mimpi?
Bagiku hidup adalah mimpi
Dan mimpi adalah hidup
Tapi orang lain memandangnya berbeda
“Bukan seperti itu maksudnya.” Kata mereka kepadaku
“Mimpi bukanlah kehidupan.
Tapi kehidupan perlu mimpi
Dan mimpi tidak berarti apa-apa tanpa kehidupan”
Sesaat ku merenung
Selama ini aku hanya berputar-putar di wahana mimpi
Tapi tidak pernah terjun ke jurang kehidupan
Itu tidak berarti apa-apa
Mimpiku terlalalu dalam seperti samudera
Tapi hidupku begitu cetek seperti comberan
Percuma bila ada mimpi
Tapi tak ada tindakan
Itulah yang kulakukan
Tapi sekarang aku menyadarinya
Bahwa mimpi dan kehidupan berbeda dan tak sama
Tetapi mereka saling melengkapi
03.11.08
Seorang anak kecil harus memiliki harapan
Cita-cita demi masa depan cerah
Dan tetaplah bermimpi
Bagiku mimpiku adalah lukisan
Yang sekarang ku lukis
Tapi aku hanya menggambar garis yang samar
Tidak mengambar dan mewarnainya dengan sepenuh hati
Ya, itulah perbuatanku
Di dorong dengan harapan
Tapi toh hanya sekedar harapan
Tidak menghasilkan buah yang begitu manis
Hah..apa itu mimpi?
Bagiku hidup adalah mimpi
Dan mimpi adalah hidup
Tapi orang lain memandangnya berbeda
“Bukan seperti itu maksudnya.” Kata mereka kepadaku
“Mimpi bukanlah kehidupan.
Tapi kehidupan perlu mimpi
Dan mimpi tidak berarti apa-apa tanpa kehidupan”
Sesaat ku merenung
Selama ini aku hanya berputar-putar di wahana mimpi
Tapi tidak pernah terjun ke jurang kehidupan
Itu tidak berarti apa-apa
Mimpiku terlalalu dalam seperti samudera
Tapi hidupku begitu cetek seperti comberan
Percuma bila ada mimpi
Tapi tak ada tindakan
Itulah yang kulakukan
Tapi sekarang aku menyadarinya
Bahwa mimpi dan kehidupan berbeda dan tak sama
Tetapi mereka saling melengkapi
03.11.08
Lelah Akan Kehidupan
Aku hina, aku cela
Sebagai makhluk sempurna
Diantara makhluk lainnya
Aku memang berarti tapi tiada harapan
Aku lelah, aku letih
Menjalani jalan setapak di depanku
Ingin ku pergi dan menghilang untuk sesaat
Menikmati yang tak bisa kurasakan
Ingin aku seperti ikan di laut
Bebas menari tiada henti
Di lebih dari seribu tetesan air
Bergerak lepas, tiada beban
Ingin aku seperti ulat
Yang bisa mengalami banyak tahap kehidupan yang berbeda
Berubah menjadi sesuatu yang indah
Dan selalu menjadi lebih baik
Ingin juga aku seperti lebah
Terbang di lukisan biru lepas
Bermain mengepakkan sayap mungilnya
Mengambil sari nan manis
Ingin aku seperti katak
Melompat kemanapun ku mau
Tak ragu untuk mengeluarkan suara
Terasa begitu bebas, tak ada yang menahan
Ingin aku seperti pohon cemara
Tumbuh menjulang tinggi dapat melihat dunia
Menari mengikuti nada-nada tiupan sang angin
Menghasilkan suara yang menentramkan
Atau seperti bunga mawar
Yang indah dan begitu berarti
Dicari semua orang
Tetapi walau indah, tetap punya perlindungan
Ingin sekali ku memintah
Sebuah permintaan
Untuk melepas semua beban seperti musafir
Barang hanya sedikit
Seperti alam, mereka semua
Hidup dalam kesudakacitaan
Tanpa haru memikul batu-batu
Hidup hanya mengalir
03.11.08
Sebagai makhluk sempurna
Diantara makhluk lainnya
Aku memang berarti tapi tiada harapan
Aku lelah, aku letih
Menjalani jalan setapak di depanku
Ingin ku pergi dan menghilang untuk sesaat
Menikmati yang tak bisa kurasakan
Ingin aku seperti ikan di laut
Bebas menari tiada henti
Di lebih dari seribu tetesan air
Bergerak lepas, tiada beban
Ingin aku seperti ulat
Yang bisa mengalami banyak tahap kehidupan yang berbeda
Berubah menjadi sesuatu yang indah
Dan selalu menjadi lebih baik
Ingin juga aku seperti lebah
Terbang di lukisan biru lepas
Bermain mengepakkan sayap mungilnya
Mengambil sari nan manis
Ingin aku seperti katak
Melompat kemanapun ku mau
Tak ragu untuk mengeluarkan suara
Terasa begitu bebas, tak ada yang menahan
Ingin aku seperti pohon cemara
Tumbuh menjulang tinggi dapat melihat dunia
Menari mengikuti nada-nada tiupan sang angin
Menghasilkan suara yang menentramkan
Atau seperti bunga mawar
Yang indah dan begitu berarti
Dicari semua orang
Tetapi walau indah, tetap punya perlindungan
Ingin sekali ku memintah
Sebuah permintaan
Untuk melepas semua beban seperti musafir
Barang hanya sedikit
Seperti alam, mereka semua
Hidup dalam kesudakacitaan
Tanpa haru memikul batu-batu
Hidup hanya mengalir
03.11.08
Doa Untuk Hidupnya
Sapaaan pagi hari selalu datang dari mulutnya
Senyuman manis sealalu menyertainya
Dia tertawa bercanda
Hidupnya begitu indah
Aku telah menjadi temannya
Sejak ku dan dia masih tak bisa berbuat apa-apa
Kami bertumbuh bersama
Kami bermain bersama
Dia adalah sainganku
Dan dia pun menggangap ku begitu
Tapi kami berkompetisi untuk mejadi lebih baik
Dan kami saling mendukung satu sama lain
Ia mengajariku
Untuk mencintai diriku sepenuhnya
Membuatku yakin bahwa aku bisa
Untuk tak berhenti berusaha
Sebuah cerita masa lalau
Yang hampir hancur terkikis air
Bagai sebuah memori
Yang ditutupi kelambu
Hingga suatu hari
Aku mendengar
Bahwa ia mengalami terpaan keras
Ia harus melawan badai besar dalam hidupnya
Hatiku perih
Tersayat dan meninggalkan luka
Melihatnya kelampai
Ku tak sanggup melihatnya seperti ini
Tapi takdir adalah takdir
Kilat gemuruh bermain-main dalam kehidupannya
Dirinya seakan lebur dalam nyala api
Bagai layang-layang yang putus
Sekarang semua sudah berubah
Ia tak lagi tersenyum
Mulutnya hanya mengatakan sepatah kata
Ia tak lagi seperti dirin
Aku tak lagi mengenalnya
Kini kami terpisah jauh
Tapi hatiku masih ingin memanggilnya
Mengembalikan semangat hidupnya
Tuhan, apabila ku boleh
Mengajukan sesuatu kepada Mu
Tuk beri ia
Lembaran hidup baru
Agar ku dapat melihatnya
Tertawa lagi
Bermain-main denganku
Teman kecil yang berarti bagiku
Demi dia
Kumohon
Hanya satu pinta ku
Kembalikan hidupnya
07.11.08
Senyuman manis sealalu menyertainya
Dia tertawa bercanda
Hidupnya begitu indah
Aku telah menjadi temannya
Sejak ku dan dia masih tak bisa berbuat apa-apa
Kami bertumbuh bersama
Kami bermain bersama
Dia adalah sainganku
Dan dia pun menggangap ku begitu
Tapi kami berkompetisi untuk mejadi lebih baik
Dan kami saling mendukung satu sama lain
Ia mengajariku
Untuk mencintai diriku sepenuhnya
Membuatku yakin bahwa aku bisa
Untuk tak berhenti berusaha
Sebuah cerita masa lalau
Yang hampir hancur terkikis air
Bagai sebuah memori
Yang ditutupi kelambu
Hingga suatu hari
Aku mendengar
Bahwa ia mengalami terpaan keras
Ia harus melawan badai besar dalam hidupnya
Hatiku perih
Tersayat dan meninggalkan luka
Melihatnya kelampai
Ku tak sanggup melihatnya seperti ini
Tapi takdir adalah takdir
Kilat gemuruh bermain-main dalam kehidupannya
Dirinya seakan lebur dalam nyala api
Bagai layang-layang yang putus
Sekarang semua sudah berubah
Ia tak lagi tersenyum
Mulutnya hanya mengatakan sepatah kata
Ia tak lagi seperti dirin
Aku tak lagi mengenalnya
Kini kami terpisah jauh
Tapi hatiku masih ingin memanggilnya
Mengembalikan semangat hidupnya
Tuhan, apabila ku boleh
Mengajukan sesuatu kepada Mu
Tuk beri ia
Lembaran hidup baru
Agar ku dapat melihatnya
Tertawa lagi
Bermain-main denganku
Teman kecil yang berarti bagiku
Demi dia
Kumohon
Hanya satu pinta ku
Kembalikan hidupnya
07.11.08
Sebuah Nama Untuk Dilupakan
Ada kata kita dahulu
Nama terukir di kayu
Langit petang sebagai saksi
Kebersamaan kita
Tak pernah
Ku merasa sepi
Ilalang tak pernah
Tumbuh dalam hatiku
Iktiraf dariku
Bahwa ku membutuhkan
Dirimu disebelahku
Dalam dekade hidupku
Walaupun dinamit meledak disebelahku
Asalakan ada dirimu
Ku tak merasa gentar sama sekali
Dinamisme diriku akan dirimu begitu yakin
Tapi kemudian
Kisah cinta kita
Hanya seperti envoi
Yang tak berarti dalam eon
Hadirmu kemudian
Menjadi siksaan bagiku
Air itu menetes
Dalam hatiku saat ku melihat mu
Jerat yang makn menyakiti hatiku
Tak bisa terlepas
Membuatku sesak
Dan terkenang akan kenangan masa lalu
Waktu indah ingi kubingai
Tapi ingin ku menghindar
Dari segala kabut hitam
Yang membuatku hidupku perih
Hingga pada akhirnya,
Aku menemukan bahwa mengenalmu
Adalah berarti untuk melupakanmu
Dalam kehidupanku
12.11.08
Nama terukir di kayu
Langit petang sebagai saksi
Kebersamaan kita
Tak pernah
Ku merasa sepi
Ilalang tak pernah
Tumbuh dalam hatiku
Iktiraf dariku
Bahwa ku membutuhkan
Dirimu disebelahku
Dalam dekade hidupku
Walaupun dinamit meledak disebelahku
Asalakan ada dirimu
Ku tak merasa gentar sama sekali
Dinamisme diriku akan dirimu begitu yakin
Tapi kemudian
Kisah cinta kita
Hanya seperti envoi
Yang tak berarti dalam eon
Hadirmu kemudian
Menjadi siksaan bagiku
Air itu menetes
Dalam hatiku saat ku melihat mu
Jerat yang makn menyakiti hatiku
Tak bisa terlepas
Membuatku sesak
Dan terkenang akan kenangan masa lalu
Waktu indah ingi kubingai
Tapi ingin ku menghindar
Dari segala kabut hitam
Yang membuatku hidupku perih
Hingga pada akhirnya,
Aku menemukan bahwa mengenalmu
Adalah berarti untuk melupakanmu
Dalam kehidupanku
12.11.08
Rintihan Lampau
Bila ku mampu
Terbang melintasi waktu
Menuju masa lalu
Waktu lampau yang kuharapkan
Detik-detik itu begitu indah
Walau terasa hanya sekejap
Tak mampu ku tuk memperpanjang
Masa lalu menjadi sekarang
Kalau ku menyayanginya,
Apakah itu salah?
Memang ku tak boleh memilikinya
Tapi kumohon berikan ketegaran pada jiwa ini
Jangan biarkan ku terlalu sakit
Hingga menghasilkan banyak derita
Tapi berikan ku keikhlasan
Agar air ini bak Kristal
Ku ingin menyapanya lagi
Ingin ku rnggut perhatiannya lagi
Walau untuk sekali saja
Itu sungguh berarti
Tidakkah ia lihat
Siapa yang menyayanginya dengan tulus
Apakah dia tak dapat mengerti?
Aku percaya sekarang cinta itu buta
Kau memang tak punya mata untuk melihat
Pikiran untuk membedakan
Hati untuk merasakan
Siapa yang sebenarnya tulus padamu
Ku ingin katakan
Kau sama sekali tak punya pikiran
Tali logikamu sudah putus
Tapi, semua tak bisa ku ulang
Biar kenangan menjadi surat terindah bagi penerima
Masa depan
Doa suci sang anak kecil
Bahwa kau satu-satunya
Ku ingin kau bahagia
Dengannya
Bukan dengan ku
31.08.08
Terbang melintasi waktu
Menuju masa lalu
Waktu lampau yang kuharapkan
Detik-detik itu begitu indah
Walau terasa hanya sekejap
Tak mampu ku tuk memperpanjang
Masa lalu menjadi sekarang
Kalau ku menyayanginya,
Apakah itu salah?
Memang ku tak boleh memilikinya
Tapi kumohon berikan ketegaran pada jiwa ini
Jangan biarkan ku terlalu sakit
Hingga menghasilkan banyak derita
Tapi berikan ku keikhlasan
Agar air ini bak Kristal
Ku ingin menyapanya lagi
Ingin ku rnggut perhatiannya lagi
Walau untuk sekali saja
Itu sungguh berarti
Tidakkah ia lihat
Siapa yang menyayanginya dengan tulus
Apakah dia tak dapat mengerti?
Aku percaya sekarang cinta itu buta
Kau memang tak punya mata untuk melihat
Pikiran untuk membedakan
Hati untuk merasakan
Siapa yang sebenarnya tulus padamu
Ku ingin katakan
Kau sama sekali tak punya pikiran
Tali logikamu sudah putus
Tapi, semua tak bisa ku ulang
Biar kenangan menjadi surat terindah bagi penerima
Masa depan
Doa suci sang anak kecil
Bahwa kau satu-satunya
Ku ingin kau bahagia
Dengannya
Bukan dengan ku
31.08.08
Harapan Kosong Tak Bermakna
Melihatnya,
Mencerahkan hatiku
Mendengarnya tertawa
Membuat hati kecilku selalu riang
Mendengar suaranya
Membuatku terbangun dari tidur selama ini
Bersenandung bersamanya
Membuatku sadar sudah cukup lama ku tertidur
Hati ku berkata
Ingin sekali memilikinya
Tapi pikiranku yang lain
Berkata bahwa aku tak bisa ada disebelahnya
Padahal bertemu dengan nya
Melihatnya tersenyum
Membuatku sadar
Bahwa ada ruangan dihatiku untuknya
Binggung memenuhiku
Kalut seakan menyapaku
Mengusir harapadan dalam doaku
Mematikan sel-sel dalam hati ini
Tuhan, kalau memang
Ku dan dia tak ditakdirkan untuk bersama
Ku mohon, ku pinta satu hal
Hilangkan rasa yang ada di hari-hariku
Kalau ku tak bisa merengkuh dirinya
Kumohon jangan izinkan ku tuk tersakiti lagi
Di saat ku perlu dia
Yakinkan ku bahwa dia tak bisa ada disebelahku
Jangan biarkan
Air mata ini menetes lagi
Hatiku tergores
Meninggalkan luka untuk yang keseribu kalinya
Bantuk ku melupakannya
Apabila hidup ini masih laksana terang
Tuk orang laing yang membutuhkan ku
Jangan padanya yang sudah memiliki terang itu sendiri
Biar gelap membendung
Biar ombak badai menyerpa
Asalku dapat melupakannya
Tuk menghibur hati kecliku
.priskila hilary.
31.08.08
Mencerahkan hatiku
Mendengarnya tertawa
Membuat hati kecilku selalu riang
Mendengar suaranya
Membuatku terbangun dari tidur selama ini
Bersenandung bersamanya
Membuatku sadar sudah cukup lama ku tertidur
Hati ku berkata
Ingin sekali memilikinya
Tapi pikiranku yang lain
Berkata bahwa aku tak bisa ada disebelahnya
Padahal bertemu dengan nya
Melihatnya tersenyum
Membuatku sadar
Bahwa ada ruangan dihatiku untuknya
Binggung memenuhiku
Kalut seakan menyapaku
Mengusir harapadan dalam doaku
Mematikan sel-sel dalam hati ini
Tuhan, kalau memang
Ku dan dia tak ditakdirkan untuk bersama
Ku mohon, ku pinta satu hal
Hilangkan rasa yang ada di hari-hariku
Kalau ku tak bisa merengkuh dirinya
Kumohon jangan izinkan ku tuk tersakiti lagi
Di saat ku perlu dia
Yakinkan ku bahwa dia tak bisa ada disebelahku
Jangan biarkan
Air mata ini menetes lagi
Hatiku tergores
Meninggalkan luka untuk yang keseribu kalinya
Bantuk ku melupakannya
Apabila hidup ini masih laksana terang
Tuk orang laing yang membutuhkan ku
Jangan padanya yang sudah memiliki terang itu sendiri
Biar gelap membendung
Biar ombak badai menyerpa
Asalku dapat melupakannya
Tuk menghibur hati kecliku
.priskila hilary.
31.08.08
Mimpi Nyata Pagi Hari
Mata indah jernih
Bagai birunya lautan
Penuh dengan keramahan
Bagai hangatnya matahari
Tubuh yang tegap
Bagai fondasi gedung yang kokoh
Tangan yang kuat
Bagai akar pohon di bawah tanah
Senandungnya membuatku tenang
Suaranya membuatku melambung
Melihatnya begitu sempurna
Hingga ku tak sadar ada di alam nyata
Lamunanku terhenti
Saat ia membalikkan badan
Dan menyapaku
“Hai, pagi!”
Sapaan yang mungkin menurut orang lain
Hanya sapaaan biasa tiada arti
Tapi bagiku kalimat itu begitu indah
Bagai membawaku terbang ke galaksi
“Mm.. Hai!” Sapanya lagi sambil mengulurkan tangannya
Membuatku sadar bahwa ia menungguku
Ya ampun ! Bodoh sekali aku ini
“Hai.” Kataku padat dan singkat
Mengatakannya saja
Tenggorokanku tersumbat
Bagai ada batu besar di dalamnya
Dan aku pun tak kuasa untuk tersenyum
Diapun pergi
Langkahnya begitu pasti
Membangunkanku
Bahwa ini telah berakhir
.priskila hilary.
Bagai birunya lautan
Penuh dengan keramahan
Bagai hangatnya matahari
Tubuh yang tegap
Bagai fondasi gedung yang kokoh
Tangan yang kuat
Bagai akar pohon di bawah tanah
Senandungnya membuatku tenang
Suaranya membuatku melambung
Melihatnya begitu sempurna
Hingga ku tak sadar ada di alam nyata
Lamunanku terhenti
Saat ia membalikkan badan
Dan menyapaku
“Hai, pagi!”
Sapaan yang mungkin menurut orang lain
Hanya sapaaan biasa tiada arti
Tapi bagiku kalimat itu begitu indah
Bagai membawaku terbang ke galaksi
“Mm.. Hai!” Sapanya lagi sambil mengulurkan tangannya
Membuatku sadar bahwa ia menungguku
Ya ampun ! Bodoh sekali aku ini
“Hai.” Kataku padat dan singkat
Mengatakannya saja
Tenggorokanku tersumbat
Bagai ada batu besar di dalamnya
Dan aku pun tak kuasa untuk tersenyum
Diapun pergi
Langkahnya begitu pasti
Membangunkanku
Bahwa ini telah berakhir
.priskila hilary.
Tarian Mimpi
Dengan derita ku gesek senar
Tak ku hiraukan rasa sakit ini
Cahaya berkurang menjadi samar
Dan sekitar menjadi sunyi
Ingin ku bermimpi
Mengaharapkan matahariku
Dengan semangat yang membakar seperti api
Menuju nada dalam hidupku
Ku bermain sepenuh hati
Tanpa ada rasa beban
Seelok burung merpati
Menjadi sang pujaan
Mmemberikan yang terbaik
Untuk Sang Pewarna bumi
Menjadi yang terbaik
Untuk memuja kerajaanNya
Bagai air mengalir begitu indah
Aluanan musik terangkai begitu indah
Bagai permata seperti hadiah
Menyentuh hati setiap insan dunia
Tapi apa yang bisa kuperbuat?
Itu hanyalah sepenggal mimpiku
Hatiku pun terasa tersayat
Tak akan kuraih lagi pelangi ku
Tangan ini terasa sangat hina
Tak pantas untuk memainkannya
Tangan yang dahulu indah, sekarang tak berguna
Hanya dapat mengundang tawa
Derita yang ku alami begitu berat
Langit hatiku menjadi begitu kelam
Seperti gelapnya mendung di malam
Luka ini tak akan dapat ku ubah walau dengan seribu ayat
Tapi aku tahu suatu hari nanti
Tinta cerah kan ku tulis di buku kehidupanku
Tinta yang dahulu kelabu
Kan ku ubah setelah berlalunya badai ini
Tangan ini akan berguna lagi
Tawa orang tak berseni
Kan ku ubah menjadi tangis haru
Seperti guru yang meneteskan air mata pelu
Biarlah walaupun hanya dalam jangka waktu dekat
Jariku dapat menari-nari di atas kayu ini
Menghasilkan melodi yang menempel pada hati dengan lekat
Walau hanya tarian dalam mimpi
.priskila hilary.
Tak ku hiraukan rasa sakit ini
Cahaya berkurang menjadi samar
Dan sekitar menjadi sunyi
Ingin ku bermimpi
Mengaharapkan matahariku
Dengan semangat yang membakar seperti api
Menuju nada dalam hidupku
Ku bermain sepenuh hati
Tanpa ada rasa beban
Seelok burung merpati
Menjadi sang pujaan
Mmemberikan yang terbaik
Untuk Sang Pewarna bumi
Menjadi yang terbaik
Untuk memuja kerajaanNya
Bagai air mengalir begitu indah
Aluanan musik terangkai begitu indah
Bagai permata seperti hadiah
Menyentuh hati setiap insan dunia
Tapi apa yang bisa kuperbuat?
Itu hanyalah sepenggal mimpiku
Hatiku pun terasa tersayat
Tak akan kuraih lagi pelangi ku
Tangan ini terasa sangat hina
Tak pantas untuk memainkannya
Tangan yang dahulu indah, sekarang tak berguna
Hanya dapat mengundang tawa
Derita yang ku alami begitu berat
Langit hatiku menjadi begitu kelam
Seperti gelapnya mendung di malam
Luka ini tak akan dapat ku ubah walau dengan seribu ayat
Tapi aku tahu suatu hari nanti
Tinta cerah kan ku tulis di buku kehidupanku
Tinta yang dahulu kelabu
Kan ku ubah setelah berlalunya badai ini
Tangan ini akan berguna lagi
Tawa orang tak berseni
Kan ku ubah menjadi tangis haru
Seperti guru yang meneteskan air mata pelu
Biarlah walaupun hanya dalam jangka waktu dekat
Jariku dapat menari-nari di atas kayu ini
Menghasilkan melodi yang menempel pada hati dengan lekat
Walau hanya tarian dalam mimpi
.priskila hilary.
Menanti Sang Jawaban
Dia terhenti, termenung
Dia tersentak, tak berusaha untuk menerima
Ku tatap mukanya
Tak ada arti dari semuanya
Apa ya, yang ia pikirkan?
Dan apa yang ku lakukan?
Makin lama diriku seperti mesin
Yang menghasilkan beribu pertanyaan
Tapi mesin ini tak berguna lagi
Karena tidak ada yang dapat menjawabnya
Jadi bagaimana?
Apa memang untuk tak dijawab, pertanyaan ini dibuat?
Tambah lama aku tambah binggung
Apa maksud dari semua ini?
Apakah mengandung sebuah jawaban?
Kenapa jawaban selalu meninggalkan ku?
Membelakangi ku, tak ingin bertemu ku?
Ku melangkah ke depan, ia ke belakang
Ku berjalan ke kanan, ia ke kiri
Hah, atau mungkin jawaban tidak berpihak padaku?
Tapi ia yang ku butuhkan sekarang
Jadi, apapun yang terjadi
Aku akan menanti jawaban sampai jawaban memberikan dirinya padaku
.priskila hilary.
Dia tersentak, tak berusaha untuk menerima
Ku tatap mukanya
Tak ada arti dari semuanya
Apa ya, yang ia pikirkan?
Dan apa yang ku lakukan?
Makin lama diriku seperti mesin
Yang menghasilkan beribu pertanyaan
Tapi mesin ini tak berguna lagi
Karena tidak ada yang dapat menjawabnya
Jadi bagaimana?
Apa memang untuk tak dijawab, pertanyaan ini dibuat?
Tambah lama aku tambah binggung
Apa maksud dari semua ini?
Apakah mengandung sebuah jawaban?
Kenapa jawaban selalu meninggalkan ku?
Membelakangi ku, tak ingin bertemu ku?
Ku melangkah ke depan, ia ke belakang
Ku berjalan ke kanan, ia ke kiri
Hah, atau mungkin jawaban tidak berpihak padaku?
Tapi ia yang ku butuhkan sekarang
Jadi, apapun yang terjadi
Aku akan menanti jawaban sampai jawaban memberikan dirinya padaku
.priskila hilary.
Tiada Henti Meratap Dan Berharap
Kesunyian menemani nya selama ini
Kehampaan selalu ada di sebelahnya
Tak ada harapan bagi hati kecil ini
Hanya mengalir air tanpa henti bagai hujan deras
Rasa tekanan ini begitu kuat di jiwanya
Bagai batu karang diterjang ombak yang mengamuk
Ia berdiri sendiri
Menghadapi letusan api ini
Ada pepatah yang mengatakan
Masa lalu adalah sebuah pengalaman
Tetapi mengapa semua malah seperti ini?
Masa lalu bagai mimpi tak tergapai, menggantung
Masa lalu indah telah menghancurkannya
Kenangan tawa hanya dapat memberinya rasa pahit
Terlalu takut untuk mencoba lagi
Karena takut untuk disakati yang kedua kalinya
Hah.. andai dunia dapat diputar baliknya
Andai angin rebut dapat dihentikannya
Semua yang indah dan buruk biarlah lenyap dalam hatinya
Tapi, apa kuasa? Ia tak mampu mengendalikan isi jiwanya
Apakah awan gelap dapat lenyap?
Badai berlalu?
Gemuruh ombak menjadi tenang?
Kilatan dan Guntur berhenti bermain?
Berganti menjadi kicauan burung merdu
Warna-warni indah pelangi menghiasi langit
Bunga dan matahari saling bertegur sapa
Benih tumbuh menjadi tanaman baru yang siap untuk menjadi berguna?
Sepenggal harapan mungil muncul di permukaan
Tapi sebuah kapal kenangan menghancurkannya
Membuat sang harapan jatuh berserakan tak berdaya
Tertinggal dalam lautan yang tak terjangkau
Orang-orang melewatinya dan tidak mempedulikannya
Tubuhnya sudah tak mampu lagi menerima kenyataan
Jiwanya tak tahan akan beban berat yang mengikutinya
Ingin ia lepaskan semua dan lenyapkan dirinya
Tapi sang Kasih tak mengizinkannya
Diberi Nya seberkas cahaya harapan
Hari-hari berganti menjadi senyuman kecil
Ombak besar diredakanNya menjadi aliran sungai tenang
Ingin ia ucapkan terima kasih
Tapi tak ada kata yang dapat dirangkainya
Hanya tetesan air mata
Yng terlihat begitu bening dan murni
Ia yakin dan percaya akan harapan lagi kini
Ia tak takut untuk mencoba
Tak berhenti dan diama menatapi yang berada di belakanya
Tapi berlari tiada henti menuju pintu hari depan
Ia tahu bahwa ada kebahagiaan akhirnya
Rasa sunyi akan diganti riuh tawa
Malu akan menjadi tepukan bangga dari banyak orang
Rasa tak berharga menjadikannya berdiri tegar kini
Ia akhirnya tahu apa arti sebuah kehidupan
Apa maksud Sang Pemberi menghendakinya seperti ini
Baginya sudah bukup kesedihan tak berguna selama ini
Biarlah ia mencar kebahagiaan di depannya
.priskila hilary. 28.05.08
Kehampaan selalu ada di sebelahnya
Tak ada harapan bagi hati kecil ini
Hanya mengalir air tanpa henti bagai hujan deras
Rasa tekanan ini begitu kuat di jiwanya
Bagai batu karang diterjang ombak yang mengamuk
Ia berdiri sendiri
Menghadapi letusan api ini
Ada pepatah yang mengatakan
Masa lalu adalah sebuah pengalaman
Tetapi mengapa semua malah seperti ini?
Masa lalu bagai mimpi tak tergapai, menggantung
Masa lalu indah telah menghancurkannya
Kenangan tawa hanya dapat memberinya rasa pahit
Terlalu takut untuk mencoba lagi
Karena takut untuk disakati yang kedua kalinya
Hah.. andai dunia dapat diputar baliknya
Andai angin rebut dapat dihentikannya
Semua yang indah dan buruk biarlah lenyap dalam hatinya
Tapi, apa kuasa? Ia tak mampu mengendalikan isi jiwanya
Apakah awan gelap dapat lenyap?
Badai berlalu?
Gemuruh ombak menjadi tenang?
Kilatan dan Guntur berhenti bermain?
Berganti menjadi kicauan burung merdu
Warna-warni indah pelangi menghiasi langit
Bunga dan matahari saling bertegur sapa
Benih tumbuh menjadi tanaman baru yang siap untuk menjadi berguna?
Sepenggal harapan mungil muncul di permukaan
Tapi sebuah kapal kenangan menghancurkannya
Membuat sang harapan jatuh berserakan tak berdaya
Tertinggal dalam lautan yang tak terjangkau
Orang-orang melewatinya dan tidak mempedulikannya
Tubuhnya sudah tak mampu lagi menerima kenyataan
Jiwanya tak tahan akan beban berat yang mengikutinya
Ingin ia lepaskan semua dan lenyapkan dirinya
Tapi sang Kasih tak mengizinkannya
Diberi Nya seberkas cahaya harapan
Hari-hari berganti menjadi senyuman kecil
Ombak besar diredakanNya menjadi aliran sungai tenang
Ingin ia ucapkan terima kasih
Tapi tak ada kata yang dapat dirangkainya
Hanya tetesan air mata
Yng terlihat begitu bening dan murni
Ia yakin dan percaya akan harapan lagi kini
Ia tak takut untuk mencoba
Tak berhenti dan diama menatapi yang berada di belakanya
Tapi berlari tiada henti menuju pintu hari depan
Ia tahu bahwa ada kebahagiaan akhirnya
Rasa sunyi akan diganti riuh tawa
Malu akan menjadi tepukan bangga dari banyak orang
Rasa tak berharga menjadikannya berdiri tegar kini
Ia akhirnya tahu apa arti sebuah kehidupan
Apa maksud Sang Pemberi menghendakinya seperti ini
Baginya sudah bukup kesedihan tak berguna selama ini
Biarlah ia mencar kebahagiaan di depannya
.priskila hilary. 28.05.08
Harapan Kecilnya
Suatu pagi yang cerah
Dia dibangunkan siulan berparuh
Ia melihat ke langit yang sudah berubah
Dari gelap menuju sinar cerah
Ia menarik panjang nafasnya
Bersiul, bersenandung senang bersama
Alam pun tampak mengikuti tawa
Menggemakan betapa agungnya Sang Pencipta
Matahari mengirim kehangatannya
Pohon berdansa kian kemari eloknya
Angin menembus bermain hawa
Kupu-kupu menghiasi dengan warnanya
Daun hijau tampak segar oleh embun
Burung dengan bangga menghasilkan nyanyian
Bunga memiliki warna-warni di pakaian
Tampak ceria dengan warna putihnya awan
Hah..indahnya
Ia bergumam pula
Memiliki alam nan cantiknya
Adalah anugerah baginya
Menghirup udara segar
Membuatnya bersyukur
Melihiat burung camar
Tak membuatnya lagi melihat samar
Ketukan pintu hati kecilnya
Mengajak melakukan lebih bagi surya
Berharap ia bisa menyenangkan semua
Sebagai wujud terima kasih nya
Iapun melangkahkan kakinya keluar
Menuju tanah nanar
Menyentikkan jarinya samar
Menyentuh sulur-sulur
Seekor burung gereja tampak menyapanya
Kelinci senang akan kedatangannya
Kumbang kecil menunggu tawanya
Kupu-kupu tersenyum padanya
Ia berharap suatu saat nanti
Terbukalah orang akan hati
Yang melihat indah bumi
Dan menjaga alam ini
.priskila hilary.
Dia dibangunkan siulan berparuh
Ia melihat ke langit yang sudah berubah
Dari gelap menuju sinar cerah
Ia menarik panjang nafasnya
Bersiul, bersenandung senang bersama
Alam pun tampak mengikuti tawa
Menggemakan betapa agungnya Sang Pencipta
Matahari mengirim kehangatannya
Pohon berdansa kian kemari eloknya
Angin menembus bermain hawa
Kupu-kupu menghiasi dengan warnanya
Daun hijau tampak segar oleh embun
Burung dengan bangga menghasilkan nyanyian
Bunga memiliki warna-warni di pakaian
Tampak ceria dengan warna putihnya awan
Hah..indahnya
Ia bergumam pula
Memiliki alam nan cantiknya
Adalah anugerah baginya
Menghirup udara segar
Membuatnya bersyukur
Melihiat burung camar
Tak membuatnya lagi melihat samar
Ketukan pintu hati kecilnya
Mengajak melakukan lebih bagi surya
Berharap ia bisa menyenangkan semua
Sebagai wujud terima kasih nya
Iapun melangkahkan kakinya keluar
Menuju tanah nanar
Menyentikkan jarinya samar
Menyentuh sulur-sulur
Seekor burung gereja tampak menyapanya
Kelinci senang akan kedatangannya
Kumbang kecil menunggu tawanya
Kupu-kupu tersenyum padanya
Ia berharap suatu saat nanti
Terbukalah orang akan hati
Yang melihat indah bumi
Dan menjaga alam ini
.priskila hilary.
Detik Kegelapan Menghapus Surya
Di suatu malam yang syahdu
Merenung sendiri diriku
Memikirkan hari-hariku
Hidupku hanya sekedar kata itu
Semuanya berpindah dan berubah
Tak mengerti diriku akan peluh
Semuanya bertambah buruk malah
Sejumlah kenangan lenyaplah sudah
Menatap langit-langit di atas sana
Bintang bertaburan dengan indahnya
Tapi hatiku bagaikan langit di belakangnya
Suram, gelap gulita
Suara mereka bergema di telingaku
Ingin ku hentikan semua perkataanmu
Tapi apa daya usahaku
Bagai kertas terbakar hangus menjadi debu
Tuhan, bantu jiwa ini
Apakah ini sudah tidak berguna lagi?
Apakah doa ku kurang murni?
Sudah tak sanggup ku bermimpi
Kehampaan menerpa
Ruangan kosong di jiwa raga
Menusuk tulang-tulang dan melewatinya
Menembus, memilukan hati dalam dada
Gemuruh ku dengar
Badai menyerpa menjalar
Mataku meneteskan air
Akupun menjadi gemetar
Tapi kemudian ku lihat tempat bermagma
Banyak makhluk bersayap berdiri
Tepat di depan mata
Dibuatku takut oleh mereka
Segerombolan makhluk menghampiriku
Aku pun terlonjak kaku
Ku salahkan penglihatanku
Tapi ini bukan salah ku
Mereka membawaku ke suatu tempat
Penuh teriakan jerat
Memilukan telinga, membuatku takut
Tak akan terhenti semuai ini sesaat
Aku menangis, menyesali semua ini
Ingin kuhapus semua dosa tak suci
Ingin kulangkahi dan melewati
Titik terendah dalam hidupku selama ini
Tapi semua telah terjadi
Ku hina, ku akui
Biar surya jadi saksi
Telah kuhapus hidupku tiada isi
.priskila hilary.
Merenung sendiri diriku
Memikirkan hari-hariku
Hidupku hanya sekedar kata itu
Semuanya berpindah dan berubah
Tak mengerti diriku akan peluh
Semuanya bertambah buruk malah
Sejumlah kenangan lenyaplah sudah
Menatap langit-langit di atas sana
Bintang bertaburan dengan indahnya
Tapi hatiku bagaikan langit di belakangnya
Suram, gelap gulita
Suara mereka bergema di telingaku
Ingin ku hentikan semua perkataanmu
Tapi apa daya usahaku
Bagai kertas terbakar hangus menjadi debu
Tuhan, bantu jiwa ini
Apakah ini sudah tidak berguna lagi?
Apakah doa ku kurang murni?
Sudah tak sanggup ku bermimpi
Kehampaan menerpa
Ruangan kosong di jiwa raga
Menusuk tulang-tulang dan melewatinya
Menembus, memilukan hati dalam dada
Gemuruh ku dengar
Badai menyerpa menjalar
Mataku meneteskan air
Akupun menjadi gemetar
Tapi kemudian ku lihat tempat bermagma
Banyak makhluk bersayap berdiri
Tepat di depan mata
Dibuatku takut oleh mereka
Segerombolan makhluk menghampiriku
Aku pun terlonjak kaku
Ku salahkan penglihatanku
Tapi ini bukan salah ku
Mereka membawaku ke suatu tempat
Penuh teriakan jerat
Memilukan telinga, membuatku takut
Tak akan terhenti semuai ini sesaat
Aku menangis, menyesali semua ini
Ingin kuhapus semua dosa tak suci
Ingin kulangkahi dan melewati
Titik terendah dalam hidupku selama ini
Tapi semua telah terjadi
Ku hina, ku akui
Biar surya jadi saksi
Telah kuhapus hidupku tiada isi
.priskila hilary.
Dia dan Mimpiku
Aku tak tahu dari mana asalnya
Nada bagai terambang di udara
Dimainkan dengan indah dan eloknya
Irama yang begitu teratur mengalir di atas genangan air
Hatikupun tergerak untuk mencari asalnya
Ku ikuti arah bunyi indah itu
Tak ku sadari aku telah sampai
Disebuah pintu kecil yang tampaknya ku kenal
Aku tertegun, tak mampu berkata-kata
Tak ku sadari jariku merengkuh pintu itu dan membukanya
Semuanya tampak ajaib, tak percaya akan apa yang ku lihat
Dunia ini begitu indah dan tak ada kesedihan sedikitpun
Ku lihat tawa anak kecli yang begitu lepas tanpa beban
Dengan riang orang-orang bernyanyi menyusuri jalan
Entah kenapa, aku iri dengan mereka semua
Tapi ingatan ku berkata bahwa aku pernah mengunjungi tempat ini
Tiba-tiba aku melihat sosok perempuan
Aku tak bisa melihat perbedaan dalam dirinya
Ia terlihat begitu nyata
Serupa dengan sosok yang kukenal
Ia terlihat bersenandung riang
Menyusuri jalan setapak penuh bunga dan dedaunan
Menatap ke langit indah nan bersih
Tangannya tampak memegang sebuah benda
Ia kemudian meletakkan benda itu di sebuah ayunan kayu kokoh
Kemudian ia merentangkan tangannya
Membuat dirinya lepas di bentang daunan indah
Senyuman lepas merekah di wajahnya terlihat dengan jelas
Aku begitu menikmati dirinya
Entah mengapa aku bisa merasakan apa yang dirasakannya
Ia pun mengambil benda tadi, seperti akan memainkannya
Siapakah sebenarnya dia? Hati dan pikiranku bersatu menanyakannya
Ku dengar nada indah bermain di sekelilingku
Mereka menari-nari
Dan merekapun seakan mengajakku ikut bergembira
Kakiku tak dapat ku kendalikan, dan ku ikuti mereka
Mereka membawaku ke mata air mengalir
Mataku menebar penuh pesona
Disana terbentang puncak gunung indah menghiasi daratan
Burung-burung menari riang bersamanya
Mengapa semua tampak serasi?
Ku putuskan untuk melihat ke aliran air yang begitu tenang
Air memantulkan sosok yang kulihat tadi
Dan ia begitu nyata, ia membawa benda itu pula.
Kupu-kupu indah menghampiriku
Seolah menjelaskan sesuatu
Mengatakan bahwa bayangan itu adalah diriku
Kemudian sang kupu-kupu elok pergi
Walau banyak rasa gundah di hatiku
Yang tak terungkapkan
Kurasakan sebuah ketenangan
Menjalar menuju hatiku
Tangan ku meraih dan mengangkat benda itu tanpa kusadari
Jariku menari-nari
Sebuah kekuatan besar kurasakan dal diriku
Suatu kekuatan yang menjadikan ku berdiri tegak
Membuatku merasakan diriku yang sesungguhnya
Menyatu pada nada yang terangkai indah
Meyakinkanku, menyadarkan ku
Bahwa dia adalah aku.
.priskila hilary.
27.05.08
Nada bagai terambang di udara
Dimainkan dengan indah dan eloknya
Irama yang begitu teratur mengalir di atas genangan air
Hatikupun tergerak untuk mencari asalnya
Ku ikuti arah bunyi indah itu
Tak ku sadari aku telah sampai
Disebuah pintu kecil yang tampaknya ku kenal
Aku tertegun, tak mampu berkata-kata
Tak ku sadari jariku merengkuh pintu itu dan membukanya
Semuanya tampak ajaib, tak percaya akan apa yang ku lihat
Dunia ini begitu indah dan tak ada kesedihan sedikitpun
Ku lihat tawa anak kecli yang begitu lepas tanpa beban
Dengan riang orang-orang bernyanyi menyusuri jalan
Entah kenapa, aku iri dengan mereka semua
Tapi ingatan ku berkata bahwa aku pernah mengunjungi tempat ini
Tiba-tiba aku melihat sosok perempuan
Aku tak bisa melihat perbedaan dalam dirinya
Ia terlihat begitu nyata
Serupa dengan sosok yang kukenal
Ia terlihat bersenandung riang
Menyusuri jalan setapak penuh bunga dan dedaunan
Menatap ke langit indah nan bersih
Tangannya tampak memegang sebuah benda
Ia kemudian meletakkan benda itu di sebuah ayunan kayu kokoh
Kemudian ia merentangkan tangannya
Membuat dirinya lepas di bentang daunan indah
Senyuman lepas merekah di wajahnya terlihat dengan jelas
Aku begitu menikmati dirinya
Entah mengapa aku bisa merasakan apa yang dirasakannya
Ia pun mengambil benda tadi, seperti akan memainkannya
Siapakah sebenarnya dia? Hati dan pikiranku bersatu menanyakannya
Ku dengar nada indah bermain di sekelilingku
Mereka menari-nari
Dan merekapun seakan mengajakku ikut bergembira
Kakiku tak dapat ku kendalikan, dan ku ikuti mereka
Mereka membawaku ke mata air mengalir
Mataku menebar penuh pesona
Disana terbentang puncak gunung indah menghiasi daratan
Burung-burung menari riang bersamanya
Mengapa semua tampak serasi?
Ku putuskan untuk melihat ke aliran air yang begitu tenang
Air memantulkan sosok yang kulihat tadi
Dan ia begitu nyata, ia membawa benda itu pula.
Kupu-kupu indah menghampiriku
Seolah menjelaskan sesuatu
Mengatakan bahwa bayangan itu adalah diriku
Kemudian sang kupu-kupu elok pergi
Walau banyak rasa gundah di hatiku
Yang tak terungkapkan
Kurasakan sebuah ketenangan
Menjalar menuju hatiku
Tangan ku meraih dan mengangkat benda itu tanpa kusadari
Jariku menari-nari
Sebuah kekuatan besar kurasakan dal diriku
Suatu kekuatan yang menjadikan ku berdiri tegak
Membuatku merasakan diriku yang sesungguhnya
Menyatu pada nada yang terangkai indah
Meyakinkanku, menyadarkan ku
Bahwa dia adalah aku.
.priskila hilary.
27.05.08
Subscribe to:
Posts (Atom)