Friday, October 9, 2009

Detik Kegelapan Menghapus Surya

Di suatu malam yang syahdu
Merenung sendiri diriku
Memikirkan hari-hariku
Hidupku hanya sekedar kata itu

Semuanya berpindah dan berubah
Tak mengerti diriku akan peluh
Semuanya bertambah buruk malah
Sejumlah kenangan lenyaplah sudah

Menatap langit-langit di atas sana
Bintang bertaburan dengan indahnya
Tapi hatiku bagaikan langit di belakangnya
Suram, gelap gulita

Suara mereka bergema di telingaku
Ingin ku hentikan semua perkataanmu
Tapi apa daya usahaku
Bagai kertas terbakar hangus menjadi debu



Tuhan, bantu jiwa ini
Apakah ini sudah tidak berguna lagi?
Apakah doa ku kurang murni?
Sudah tak sanggup ku bermimpi

Kehampaan menerpa
Ruangan kosong di jiwa raga
Menusuk tulang-tulang dan melewatinya
Menembus, memilukan hati dalam dada

Gemuruh ku dengar
Badai menyerpa menjalar
Mataku meneteskan air
Akupun menjadi gemetar

Tapi kemudian ku lihat tempat bermagma
Banyak makhluk bersayap berdiri
Tepat di depan mata
Dibuatku takut oleh mereka

Segerombolan makhluk menghampiriku
Aku pun terlonjak kaku
Ku salahkan penglihatanku
Tapi ini bukan salah ku

Mereka membawaku ke suatu tempat
Penuh teriakan jerat
Memilukan telinga, membuatku takut
Tak akan terhenti semuai ini sesaat

Aku menangis, menyesali semua ini
Ingin kuhapus semua dosa tak suci
Ingin kulangkahi dan melewati
Titik terendah dalam hidupku selama ini

Tapi semua telah terjadi
Ku hina, ku akui
Biar surya jadi saksi
Telah kuhapus hidupku tiada isi



.priskila hilary.

0 comments: